Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalani Pemeriksaan Perdana sebagai Tersangka, Adik Wagub Maluku Tidak Ditahan

Kompas.com - 09/03/2021, 15:27 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

AMBON, KOMPAS.com - Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Maluku akhirnya memeriksa Desianus Orno, adik kandung Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno.

Pemeriksaan perdana terhadap Desianus ini terkait statusnya sebagai tersangka dalam kasus pengadaan empat unit speedboat milik dinas perhubungan Kabupaten Maluku Barat Daya tahun 2015 senilai Rp 1,5 miliar, yang diduga ikut merugikan keuangan negara.

Saat itu, Desianus menjabat sebagai kepala dinas perhubungan Kabupaten Maluku Barat Daya. 

Direktur Kriminal Khusus Polda Maluku, Kombes Pol Eko Santoso mengatakan, pemeriksaan perdana Desianus Orno sebagai teraangka itu berlangsung di kantor Ditkrimsus Polda Maluku pada Senin (8/3/2021). 

Baca juga: Anggota DPRD Maluku yang Ditangkap di Bandara Positif Konsumsi Sabu

"Pemeriksaan perdana Pak Desianus Orno sebagai tersangka sudah dilakukan kemarin, saya belum tahu apakah hari ini dilanjutkan atau tidak, itu urusan penyidik," kata Eko Santoso, kepada Kompas.com via telepon seluler, Selasa (9/3/2021). 

Eko menuturkan, pemeriksaan Desianus oleh penyidik berlangsung selama kurang lebih tujuh jam. 

Meski begitu, ia tidak bersedia merinci secara detail materi pemeriksaan terhadap mantan kepala dinas perhubungan terebut. 

"Intinya pemeriksaan terkait kasus itu," ujar dia. 

Desianus Orno sendiri diketahui mendatangi kantor Ditreskrimsus Polda Maluku sejak Senin pagi sambil didampingi tim pengacaranya. 

 

Eko mengatakan, usai pemeriksaan itu, Desianus tidak langsung di tahan. Alasannya, Desianus selama ini selalu kooperatif dengan penyidik. 

"Tidak, tidak, dia tidak ditahan, kan selama ini juga dia selalu kooperatif ya," ujar dia. 

Saat disinggung kemungkinan penetapan tersangka lain dalam kasus itu, Eko mengaku hal tersebut menjadi kewenangan penyidik. 

"Itu kewenangan penyidik dalam menentukan, nanti tanyakan ke penyidik saja," sebut dia. 

Untuk diketahui, Desianus Orno ditetapkan sebagai tersangka pada 12 Januari lalu. 

Baca juga: Anggota DPRD Maluku Kedapatan Bawa Alat Isap Sabu di Bandara

Kasus dugaan korupsi pengadaan empat buah speedboat di Dishub Kabupaten Maluku Barat Daya masuk ranah hukum setelah BPK melakukan audit terhadap pengadaan empat unit speedboat tersebut yang dianggarkan dari APBD senilai Rp 1,5 miliar.

Dari hasil audit BPK, diduga telah terjadi manipulasi anggaran lantaran empat buah speedboat itu belum juga dikirim ke Tiakur, ibu kota Maluku Barat Daya sesuai waktu yang ditentukan.

Padahal, anggaran pengadaan dua dari empat speedboat sudah cair 100 persen sejak 2016. 

Saat ini, empat speedboat yang dipesan dengan dana APBD tak bisa digunakan karena dalam keadaan rusak. 

Dalam kasus ini, polisi juga telah menetapkan Pimpinan CV Triputra Fajar Marareth Simatauw sebagai tersangka. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com