Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Lokasi Tanah Bergerak di Purworejo Masuk Zona Kuning

Kompas.com - 08/03/2021, 13:46 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

 

Penyebab tanah bergerak

Sutrisno melanjutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan oleh Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kondisi wilayah Desa Tegalsari, Kecamatan Bruno, masih berpotensi terjadi gerakan tanah menengah sampai tinggi apabila curah hujan tinggi.

"Daerah tersebut masuk zona kuning dengan kemiringan 20 – 35 derajat, dan masih dijumpai retakan kecil akibat tarikan longsor sebelumnya," ucap Sutrisno.

Struktur tanah di lokasi longsor termasuk memiliki pelapukan tanah yang tebal dan batuan dasar berupa batu pasir.

Daerah tersebut juga masuk formasi halang dengan karakteristik perselingan batu pasir, breksi dan lempung yang bersifat kedap air dan berperan sebagai bidang gelincir.

"Penyebab lainnya gerakan tanah adalah saluran drainase perumahan penduduk yang buruk dan kurangnya vegetasi besar dan berakar dalam," kata Sutrisno.

Sesuai rekomendasi PVMBG, warga terdampak tanah bergerak perlu direlokasi.

Relokasi akan dipersiapkan oleh Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Purworejo.

Kemudian, warga yang bermukim di area gerakan tanah berwarna kuning diminta untuk mengungsi dahulu ke lokasi yang lebih aman.

"Sesuai rekomendasi PVMBG, masyarakat diminta untuk perubahan tata guna lahan menjadi lahan kering dengan sistem terasering dan tidak tidak mengembangkan permukiman di mahkota longsoran," kata dia.

Hal yang tidak kalah penting untuk mengantisipasi meluasnya pergerakan tanah adalah melakukan perbaikan dan penangganan saluran irigasi yang rusak sesuai kaidah teknis, serta perbaikan sistem drainase.

Kemudian membuat landai lereng yang longsor, serta normalisasi aliran sungai yang terhambat dan terbendung.

Untuk area dekat longsor perlu pembuatan jalur evakuasi, pemasangan garis polisi untuk mengurangi intensitas kerumunan warga yang datang.

Masyarakat juga harus meningkatkan kewaspadaan apabila turun hujan lebat, serta monitoring secara intensif jika terjadi perkembangan retakan atau gejala awal gerakan tanah.

Sementara itu, Camat Bruno Netra Asmara Sakti menuturkan, saat ini ada 12 KK yang masih mengungsi di hunian sementara yang dibangun oleh pemerintah setempat.

Sakti menyebutkan, ada 3 desa yang mengalami fenomena itu, yakni Tegalsari, Kaliwungu, dan Somoleter.

Ketiganya bukan masuk kategori rawan bencana.

"Ketiganya bukan daerah rawan, tapi terjadi. Kami minta masyarakat waspada," ujar Sakti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com