Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Risalianus, Bocah SD yang Ingin Jadi Guru, tapi Harus Berkebun Hidupi Ayah Lumpuh dan Ibu Bisu

Kompas.com - 06/03/2021, 06:00 WIB
Markus Makur,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Risalianus Aja (12), bocah kelas VI sekolah dasar di SDI Sopang Rajong, Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, memiliki cita-cita menjadi seorang guru.

Namun, kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan membuatnya sulit menggapai impiannya itu.

Belum lagi Risalianus harus merawat dan menghidupi ayahnya yang lumpuh serta ibunya yang bisu dan juga lumpuh. 

*******
Kompas.com mengetuk hati para pembaca untuk membantu Risalianus dan keluarganya. Mari sisihkan rezeki kita untuk meringankan beban keluarga ini agar dapat hidup lebih baik. Terima kasih atas kemuliaan hati para pembaca. Klik di sini untuk donasi.

*******

Bocah ini ingin sekali melanjutkan pendidikannya ke jenjang sekolah menengah pertama (SMP).

"Saya ingin sekolah terus ke pendidikan menengah pertama hingga meraih cita-cita menjadi seorang guru. Tapi kendalanya, siapa yang membiayai sekolah saya karena kedua orangtua saya menderita sakit. Saat ini pun saya merawat mereka. Saat ini saya ingin kedua orangtua saya sembuh. Saya juga ingin sukses," tuturnya saat dijumpai Kompas.com di kediamannya, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Kisah Risalianus, Bocah Kelas 6 SD Berkebun untuk Hidupi Ayah yang Lumpuh dan Ibu Bisu

Saat Kompas.com tiba di rumahnya yang berukuran kecil, tampak Risalianus sedang bermain lompat-lompatan di samping dapur rumah yang reyot.

Meski memikul beban yang cukup berat, wajah Risalianus masih terlihat ceria.

Semenjak ayah dan ibunya lumpuh beberapa tahun lalu, Risalianus fokus menjaga kedua orangtuanya.

Baca juga: Mari Bantu Risalianus, Bocah SD yang Harus Berkebun demi Hidupi Ayah dan Ibu yang Lumpuh

Bocah ini bertani dan berkebun. Hasilnya dibelikan kebutuhan pokok untuk menghidupi ayah dan ibunya.

Bantuan

Kisah perjuangan Risalianus merawat kedua orangtuanya sampai ke telinga Pemkab Manggarai Timur dan Ketua DPRD Kabupaten Manggarai.

Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Heremias Dupa dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Manggarai Timur, Yosef Durahi langsung mendatangi kediaman Risalianus guna memberikan bantuan. 

Dari Kiri ke kanan-Risalianus Aja, bocah 12 tahun duduk bersama ayahnya, Benediktus Poseng (49) di kamar sempit di rumah mereka. Papan dan pelupuh bambu menjadi alas tempat tidur di Kampung Kotatunda, Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan, Kab. Manggarai Timur, NTT, Rabu, (3/3/2021). (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Dari Kiri ke kanan-Risalianus Aja, bocah 12 tahun duduk bersama ayahnya, Benediktus Poseng (49) di kamar sempit di rumah mereka. Papan dan pelupuh bambu menjadi alas tempat tidur di Kampung Kotatunda, Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan, Kab. Manggarai Timur, NTT, Rabu, (3/3/2021). (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

Rombongan berangkat dari Kota Borong pukul 07.30 WITA menempuh jarak 80 kilometer.

Rombongan membawa sejumlah bantuan yaitu 50 kg beras, tiga kasur, mi instan, perlengkapan mandi dan mencuci, serta 50 lembar seng dan paku untuk bahan membangun rumah Risalianus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com