KOMPAS.com - Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau terkendal ulah warga yang diduga sembarangan membuka lahan dengan cara dibakar.
Selain itu, minimnya sumber air, lalu cuaca panas dan sulitnya medan juga menjadi kendala.
Lalu, angin kencang dan asap yang menyebar di lokasi juga menjadi tantangan petugas.
"Di samping anggota melakukan pemadaman, juga patroli dan mengimbau warga agar tidak membakar lahan. Karena, pembakaran lahan sangat banyak dampak serta dijerat dengan pidana penjara," kata Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Jumat (5/3/2021).
Baca juga: Pemkot Pontianak Tetapkan Status Siaga Karhutla
Agung menjelaskan, saat ini hamparan karhutla terdapat di Kabupaten Kepulauan Meranti sebanyak 28 titik, Bengkalis 8 titik, Kota Dumai 9 titik, Indragiri Hilir (Inhil) 22 titik, dan Pelalawan 4 titik.
Lalu, petugas saat ini sudah memadamkan sebagian besar api yang ada di permukaan. Namun, api yang ada di dalam gambut masih mengeluarkan asap.
Baca juga: Cegah Karhutla, Petugas Patroli Pakai Helikopter di Rokan Hulu Riau
"Kebakaran yang mengeluarkan asap tebal di Kecamatan Teluk Belengkong, Kabupaten Inhil, kemudian di Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis, dan di Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan. Sedangkan sisanya tinggal asap tipis dan terus dilakukan upaya pendinginan," jelas Agung.
Agung menyebut, lebih kurang ada 11 titik hamparan api yang masih menyala.
Sementara itu, petugas gabungan yang terlibat pemadaman terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, dan masyarakat peduli api (MPA).
(Penulis: Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor: Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.