Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Virus Corona Baru B.1.1.7 Ditemukan di Karawang, Ini Permintaan Ridwan Kamil

Kompas.com - 04/03/2021, 05:42 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Dua orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Karawang, Jawa Barat, M (40) dan A (45) dinyatakan telah terpapar virus Corona varian B.1.1.7.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta jajarannya untuk betul-betul mengantisipasi penyebaran virus asal Inggris itu.

Satgas Penanganan Covid-19 pun segera turun tangan melakukan tracing dan testing kepada kontak erat.

Baca juga: Kronologi 2 TKI Asal Karawang Terpapar Virus Corona B.1.1.7

Pulang dari Arab Saudi

Ilustrasi bandara saat pandemi corona. Justin Chin/Bloomberg Ilustrasi bandara saat pandemi corona.
Dua TKI terpapar virus Corona B.1.1.7 adalah M (40), warga Kecamatan Lemahabang dan A (45) warga Kecamatan Pedes.

Mereka sama-sama pulang dari Arab Saudi dan sempat menjalani isolasi di Pademangan.

Satgas Covid-19 memastikan, saat ini kondisi mereka telah negatif Covid-19.

"Saat kembali ke Karawang keduanya sudah negatif (Covid-19)," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Karawang Fitra Hergyana di Gedung Singaperbangsa, Kompleks Kantor Pemkab Karawang, Rabu (3/3/2021).

Satgas Covid-19 Karawang langsung mengambill langkah tracing dan testing kepada warga yang berkontak erat.

Baca juga: Virus Corona Baru B.1.1.7 Terdeteksi di Karawang, Ridwan Kamil: Kami Tes Berkali-kali, Jangan Sampai Kecolongan

 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memimpin Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (22/2/2021).Humas Pemprov Jabar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memimpin Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (22/2/2021).
Jangan sampai kecolongan

Emil, sapaan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mengingatkan jajarannya untuk memperkuat deteksi dini.

"Jangan sampai kecolongan. Kita tidak bisa mengendalikan, mumpung masih kecil, harus segara dideteksi. Kalau telat, harga treatment-nya sangat mahal sekali," kata Emil, sapaan akrabnya, usai rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (3/3/2021).

Emil juga menggandeng para ahli untuk mengkaji temuan virus Corona B.1.1.7 itu.

Hasil analisi sementara, mutasi virus tersebut bukan berasal dari lokal, melainkan impor dari luar Indonesia.

“Karena virus varian ini pasti impor, bukan varian mutasi lokal. Makanya, dua orang ini tercatat bepergian internasional. Kadisnkes dan peneliti melakukan kajian, bagaimana merespons treatment-nya. Kami sedang menunggu kajian,” jelasnya.

Baca juga: Ridwan Kamil: Varian Baru Virus Corona B.1.1.7 Ditemukan di Karawang

Minta Unpad lakukan penelitian

Ilustrasi peneliti sedang bekerja di laboratorium.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi peneliti sedang bekerja di laboratorium.
Emil juga meminta Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan penelitian.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah penanganannya sama dengan virus corona sebelumnya.

"Apakah sama perlakuan 3M dan 3T ini. Kami mohon agar ada penelitian, sehingga kami selaku pengambil keputusan secara tepat bisa merespons dengan cara terukur," kata dia.

Emil tetap mengimbau agar masyarakat tidak panik dan tetap menjalankan protokol kesehatan dalam tiap aktivitas.

"Ikhtiar kita sesuaikan dan kita tingkatkan," jelasnya.

Baca juga: Mutasi Corona Ditemukan di Indonesia, Anggota DPR: Jangan Ulangi Kesalahan di Awal Pandemi

 

Ilustrasi isolasi mandiri di rumah untuk mencegah penularan virus corona yang menyebabkan Covid-19.SHUTTERSTOCK/irem01 Ilustrasi isolasi mandiri di rumah untuk mencegah penularan virus corona yang menyebabkan Covid-19.
Masih lakukan isolasi

Dua orang terkonfirmasi virus Corona B.1.1.7 tersebut diketahui baru pulang dari luar negeri.

Saat mendarat, mereka langsung diisolasi selama 10 hari.

"Virus varian B.1.1.7 UK ini terdeteksi ada di Karawang, dari warga Karawang yang bepergian dengan pesawat Qatar Airways, sesuai prosedur mendarat diisolasi 10 hari,” tutur Emil.

"Kita sedang tracing. Kami akan tes berkali-kali memastikan tidak ada hal yang merugikan. Sudah dinyatakan negatif dari virus varian baru, tapi masih isolasi. Kita belum yakin. Masih (isolasi) di rumah masing-masing," tambahnya.

Baca juga: Abaikan Saran Ganjar, Wali Kota Tegal Tetap Tak Mau Cabut Laporan, Polisi Segera Panggil Saksi

Bermutasi

Ilustrasi virus corona, Covid-19 di IndonesiaShutterstock Ilustrasi virus corona, Covid-19 di Indonesia

Seperti diberitakan Kompas.com, virus corona SARS-CoV-2 mengalami mutasi hingga menghasilkan varian baru, di antaranya varian B.1.1.7.

Virus ini pertama terdeteksi di Inggris pada November 2021.

Rupanya mutasi virus ini telah menyebar hingga ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Hal itu juga dibenarkan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono.

"Tadi malam, saya mendapatkan informasi bahwa dalam tepat satu tahun (pandemi), hari ini kita menemukan mutasi B.1.1.7, UK (United Kingdom) mutation, di Indonesia," kata Dante.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Farida Farhan, Dendi Ramdhani | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com