YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan belum mendapat laporan adanya warga yang terpapar virus corona varian baru B.1.1.7.
Dia berharap, mutasi virus corona B.1.1.7 tidak mudah menularkan warga DIY.
"Saya tidak tahu jenisnya seperti apa, terus pola penularannya bagaimana, tidak tahu. Semoga saja (penyebaran) tidak semudah itu. Biar pun ada tidak semudah itu menular," ujar Sultan ditemui di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (3/2/2021).
Baca juga: Pulang dari Saudi, 2 TKI Karawang Terpapar Mutasi Virus Corona B.1.1.7, Masyarakat Diminta Tak Panik
Menurut dia, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro bisa mencegah mutasi virus corona B.1.1.7 menyebar di DIY.
Sejauh ini, lanjutnya, penerapan PPKM mikro mampu menekan kasus Covid di DIY.
"Dengan PPKM ternyata kita sekat di desa rt/rw ternyata juga turunnya besar Se-Jawa dan Bali relatif turun. Harapannya bisa dituntaskan," kata Sultan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, pihaknya sudah memanggil dinas kesehatan untuk melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan.
"Tentu saya sudah sampaikan ke dinkes untuk ikut pelajari dan koordinasi kepada yang berwenang, semua harus dipersiapkan dulu agar tidak ada penambahan varian baru. Karena itu kan dari luar. Sementara saat ini kita masih tertutup penerbangan dari luar. Mudah-mudahan bisa segera dilokalisir," ucapnya.
Baca juga: Ridwan Kamil: Varian Baru Virus Corona B.1.1.7 Ditemukan di Karawang
Dikatakan Aji, pihaknya juga menyerahkan penuh kepada Kementerian Kesehatan terkait penanganan Covid-19 jangka panjang.
"Kalau tentang Covid-19 terus terang kita tidak punya prediksi terhadap virus baru. Sepenuhnya kita serahkan kepada kementerian kesehatan," ucapnya.
Menurut dia, daerah tidak bisa mendeteksi virus kecuali dilakukan di laboratorium yang ada di perguruan tinggi.
"Beberapa waktu lalu kan UGM pernah penelitian di Jateng dan Yogya. Biasanya mereka yang melaporkan varian baru," tutup Aji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.