Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bayi Kembar Siam Adam dan Aris, Setahun Dirawat di RS, Sempat Jalani 10 Jam Operasi Pemisahan

Kompas.com - 03/03/2021, 18:08 WIB
Rachmawati

Editor

Operasi pemisahan kembar siam ini juga melibatkan dokter lainnya, seperti dokter anak yang ahli dan harus menginap untuk menjaga bayi yang sudah dipisahkan.

"Operasi ini tak ada apa-apanya kalau nanti terjadi pemburukan, terjadi komplikasi. Dan mereka ini menjaga dari mulai obat antibiotik, cairan, sangat-sangat optimal. Tentunya tidak terlepas perawat-perawat yang mengawal kami semua. Ini belum setengah jalan. Masih panjang," kata dia.

Gendong anaknya, Supono: saya senang sekali

Sementara itu saat serah terima bayi kembar siam Adam dan Aris, sang ayah Supono terlihat bahagia saat menggendong dua anaknya.

"Perasaan saya saat ini, senang sekali. Tak terbilang lagi lah. Insyaalah hari ini pulang ke rumah," ujarnya.

Dia sangat berterima kasih kepada pihak RSUP Haji Adam Malik, terutama tim bayi kembar, dari tim dokter hingga perawat.

Pihak humas, kata dia, juga sangat membantu mencarikan rumah singgah yang menjadi tempat tinggal dan makan gratis selama di Medan.

Baca juga: Cerita Tim Dokter yang Pisahkan Bayi Kembar Siam Adam dan Aris

"Pertama kami di sini kan tak tahu apa-apa. Dicarikan humas rumah singgah. Alhamdulillah, membantu kami untuk tempat tinggal dan makan gratis," katanya.

Sebelum membawa Adam dan Aris, Supono dan istrinya mengikuti pelatihan untuk menangani dan merawat anaknya yang baru dipisahkan.

Supono bercerita tak ada persiapan khusus untuk kepulangan mereka ke Labuhanbatu. Namun kemungkinan mereka akan melakukan syukuran.

Baca juga: Hampir 10 Jam Dioperasi, Bayi Kembar Siam Adam dan Aris Berhasil Dipisahkan

"Rencana syukuran seminggu atau setengah bulan yang akan datang. Kan butuh istirahat, mereka kan gak mau dipaksa. Takutnya kecapekan," katanya

Sementara itu Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik, Zainal Safri mengatakan, kondisi kedua bayi cukup sehat. Bahkan vaksinnya juga sudah diberikan.

"Tinggal kita sudah arahkan, tanggal ulangan booster vaccine, seperti hepatitis pun sudah ditentukan kapan. Rasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tinggal follow up saja. Bayinya cukup sehat," katanya.

Baca juga: Terima Kasih Pembaca Kompas.com Atas Bantuannya untuk Biaya Operasi Bayi Kembar Siam, Anaya dan Inaya

Menjadi tanggung jawab Pemkab Labuhanbatu

Bayi kembar siam yang berhasil dipisahkan, Adam dan Aris berfoto bersama sebelum diserahkan oleh RSUP Haji Adam Malik kepada Pemkab Labuhanbatu sebelum pulang ke kampung halamannya di Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu. Kondisi kedua bayi cukup sehat.KOMPAS.COM/DEWANTORO Bayi kembar siam yang berhasil dipisahkan, Adam dan Aris berfoto bersama sebelum diserahkan oleh RSUP Haji Adam Malik kepada Pemkab Labuhanbatu sebelum pulang ke kampung halamannya di Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu. Kondisi kedua bayi cukup sehat.
Sementara itu Plt. Bupati Labuhanbatu, Yusuf Siagian menyebut setelah Adam dan Aris diserahkan, maka kesehatannya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu.

Pihaknya sudah menyiapkan tim penanganan Adam dan Aris yang akan mengecek kesehatan Adam dan Aris secara berkala yakni per 3 hari.

"Tetap kita lakukan berkala, itu nantinya khusus untuk spesialis anak ini akamn kita lakukan per 3 hari. Kemudian ditangani langsung, kalau ada sesuatu mudah-mudahan ini tetap berjalan aman. Dari puskesmas juga. Karena beliau ini cukup jauh dari ibukota kabupaten," katanya.

Baca juga: Rahman dan Rahim, Bayi Kembar Siam di Bekasi Meninggal Jelang Operasi Pemisahan

Rumah Adam dan Aris berada di Kabupaten Labuhanbatu, tepatnya di Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir.

Dari Medan menuju rumah bayi kembar siam itu harus menempuh jarak sejauh 355 km dan bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat atau kereta api selama 6 - 8 jam.

Puskesmas terdekat dari rumah Supono adalah sejauh 10 km. Namun lantaran kondisi jalan tanah, bisa dijangkau dalam waktu 1 jam.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor : Abba Gabrillin, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com