Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Covid-19, Ini Deretan Kejadian di Jatim, Risma Sujud hingga Khofifah Positif Covid-19

Kompas.com - 02/03/2021, 18:56 WIB
Achmad Faizal,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sejumlah peristiwa menjadi sorotan di Jawa Timur dalam setahun terakhir saat pandemi Covid-19 secara resmi diumumkan masuk ke tanah air.

Dari Risma sujud kepada dokter, ambil paksa jenazah pasien Covid-19, hingga empat kepala daerah meninggal akibat Covid-19.

Berikut peristiwa yang telah dirangkum Kompas.com:

1. Risma bersujud

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat bersujud sambil menangis di hadapan para dokter saat menggelar audiensi bersama IDI Surabaya di Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).istimewa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat bersujud sambil menangis di hadapan para dokter saat menggelar audiensi bersama IDI Surabaya di Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).

Tri Rismaharini yang saat itu menjabat Wali Kota Surabaya sempat bersujud di hadapan dokter.

Video saat Risma bersujud sempat viral di media sosial maupun grup-grup aplikasi percakapan.

Aksi tersebut terjadi saat Risma melakukan audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya di Balai Kota, Senin (29/6/2020).

Baca juga: Dengar Keluhan Dokter di RS Rujukan Covid-19, Risma Sujud 2 Kali Sambil Menangis

Dalam video tampak Risma sempat dua kali bersujud di depan salah seorang dokter hingga menangis tersedu-sedu.

Praktis, hal itu sempat membuat rapat terhenti sejenak. Beberapa staf sempat memegang tubuh Risma agar kembali berdiri.

Ceritanya, Ketua Pinere RSUD Dr Soetomo, dr Sudarsono menyampaikan keluhan bahwa kapasitas rumah sakit untuk menampung pasien Covid-19 sudah melebihi kapasitas atau overload.

Dokter Sudarsono menyampaikan, rumah sakit mengalami kelebihan kapasitas dan masih banyaknya warga yang tidak patuh protokol kesehatan.

Risma yang mendengar hal itu kemudian beraksi.

"Kalau Bapak nyalahkan kami, kami enggak terima, kami tidak bisa masuk di sana," kata Risma, dengan suara parau dengan matanya yang merah saat menangis tersedu.

Salah satu rumah sakit yang disebut penuh adalah RSUD Dr Soetomo, Surabaya. Padahal, kata Risma, pihaknya berulang kali ingin masuk ke rumah sakit milik Pemprov Jatim itu, tetapi tidak bisa.

Sikap sujud Risma waktu itu lantaran dirinya tidak terima stafnya disalahkan karena dituding tidak bisa berkomunikasi dan berkoordinasi terkait masalah rumah sakit yang penuh.

"Saya ndak terima kalau staf saya, gimana mungkin kalau di dalam itu saya sudah habis-habisan mereka, bahkan mohon maaf, kadang sepatu saja melayang. Jadi, ya kan kasihan mereka kalau mereka masih disalahkan orang, sudahlah saya disalahkan, sudah kalau perlu saya dipotong lehernya, siap saya," kata Risma.

Menanggapi aksi Risma, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo, Joni Wahyuhadi, mengaku tak paham dengan pernyataan Risma yang mengaku kesulitan berkomunikasi dengan rumah sakit yang dikelolanya.

Menurut Joni, komunikasi antara RSUD Dr Soetomo dan Pemerintah Kota Surabaya baik-baik saja.

"Saya belum tahu apa yang dimaksud, tapi kalau mau datang ke Soetomo (RSUD Dr Soetomo) monggo, kalau mau telepon saya dan menyuruh saya juga monggo," kata Joni saat dikonfirmasi, Senin (29/6/2020).

Menurut dia, hubungan antara Pemkot Surabaya dan RSUD Dr Soetomo bahkan cukup mesra.

"Komunikasi kami baik, bahkan mesra, setiap sore kami selalu update jumlah pasien Covid-19," kata Joni.

2. Wisata Bromo ditutup

Wisatawan berburu sunrise Gunung Bromo di view point bukit Penanjakan Pasuruan Jawa Timur, Sabtu (3/10/2020).KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Wisatawan berburu sunrise Gunung Bromo di view point bukit Penanjakan Pasuruan Jawa Timur, Sabtu (3/10/2020).

Wisata Bromo mulai ditutup sejak 19 Maret 2020. Penutupan tersebut merupakan salah satu langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, khususnya pada daerah tujuan wisata.

Baca juga: Libur Akhir Tahun, Gunung Bromo Hanya Dibuka untuk 1.001 Wisatawan

Tidak hanya Bromo, penutupan dilakukan menyeluruh di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, termasuk pendakian ke Gunung Semeru.

Wisata Gunung Bromo mulai dibuka kembali untuk kunjungan wisatawan pada hari Jumat (28/8/2020) pukul 13.00 WIB.

Pembukaan kembali ini diputuskan berdasarkan hasil rapat koordinasi tanggal 1 dan 16 Juli 2020, antara Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bersama empat pemerintah kabupaten, yakni Lumajang, Malang, Pasuruan, dan Probolinggo.

Pembukaan kembali aktivitas wisata di Gunung Bromo ini dimaksudkan untuk memulihkan kondisi sektor ekonomi dan sosial masyarakat, yang mengalami penurunan karena pandemi Covid-19.

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS Sarif Hidayat mengatakan, wisatawan yang akan berkunjung ke Bromo diwajibkan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan sejumlah persyaratan lainnya.

"Wisatawan wajib memakai masker, dan menjaga social distancing. Sementara itu, untuk tiket masuk diperoleh melalui booking online, dengan ketentuan usia yang boleh masuk hanya 14-60 tahun. Tidak lupa juga, patuhi arahan dari petugas," kata Sarif saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/8/2020).

Namun, pembukaan juga dibarengi dengan pembatasan. Selama libur akhir tahun kunjungan di Gunung Bromo dibatasi hanya 30 persen dari total kapasitas atau 1.001 orang per hari. Pembatasan 30 persen kunjungan itu berlaku hingga 8 Januari 2021.

Akibat pembatasan 30 persen itu, jumlah kunjungan maksimal di Site Bukit Cita sebanyak 35 orang, di Site Penanjakan sebanyak 214 orang, Site Bukit Kedaluh sebanyak 107 orang, Site Savana Teletabies atau Laut Pasir sebanyak 520 orang dan Site Mentigen sebanyak 125 orang.

3. Khofifah positif Covid-19

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melepas bantuan untuk korban banjir Kalsel di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (30/1/2021).KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melepas bantuan untuk korban banjir Kalsel di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (30/1/2021).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa positif Covid-19 pada 2 Januari 2021.

Hasil tes PCR diperoleh sehari sebelumnya dari tes yang dilakukan pada 31 Desember 2020.

Khofifah mengaku tidak mengalami gejala apapun saat terkonfirmasi positif Covid-19.

Dia menjalani isolasi mandiri selama 29 hari dan dinyatakan sembuh.

Baca juga: Gubernur Jawa Timur Khofifah Positif Covid-19, Belum Diketahui dari Mana Tertular

Selain Khofifah masih ada 12 kepala daerah di Jatim yang terkonfirmasi positif Covid-19 selama pandemi.

Di mana empat di antaranya meninggal dunia yakni Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Wakil Bupati Pamekasan Ra Ja'e, Wakil Wali Kota Probolinggo HMS Subri, dan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto.

4. Jemput paksa jenazah

Ilustrasi virus corona (Covid-19)KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi virus corona (Covid-19)

Aksi jemput paksa jenazah pasien Covid-19 di sejumlah daerah di Jawa Timur juga menjadi sorotan.

Aksi ini disertai video yang beredar viral di media sosial maupun grup-grup aplikasi percakapan.

Catatan Kompas.com, di Surabaya saja terjadi tiga kali peristiwa jemput paksa jenazah pasien Covid-19.

Kasus pertama terjadi di RS Paru Surabaya pada Kamis (4/6/2020). Sekelompok warga jalan Pegirian memaksa membawa pulang jenazah pasien Covid-19. Warga juga sempat mengancam petugas medis.

Alhasil, empat anggota keluarga dari jenazah tersebut yang ditetapkan sebagai tersangka.

Bahkan, istri dari salah satu tersangka yang sedang hamil dinyatakan positif Covid-19 usai aksi jemput paksa jenazah tersebut.

Beberapa hari setelahnya pada Minggu (7/6/2020), puluhan pengemudi ojek online (ojol) berkumpul dan menjemput temannya yang meninggal akibat Covid-19 di RSU dr Soetomo Surabaya.

Baca juga: Perjalanan Kasus Kerumunan Massa yang Melibatkan Rizieq dan Ancaman Jemput Paksa

 

Bersama keluarga, mereka menolak temannya itu akan dimakamkan secara protokol kesehatan.

Jenazah tersebut lalu berhasil dibawa pulang paksa dan telah dimakamkan secara mandiri oleh pihak keluarga di Jalan Dukuh Kupang Barat, Surabaya.

Humas RSUD dr Soetomo Pesta Parulian Edward membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, pasien yang meninggal itu sebelumnya masuk rumah sakit akibat kecelakaan.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, korban masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Karena itu, sesuai prosedur seharusnya prosesi pemakaman dilakukan dengan standar penanganan Covid-19.

Pada Kamis (13/8/2020), aksi jemput paksa pasien Covid-19 kembali terjadi. Kali ini di Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya. Dalam video yang beredar, pihak keluarga sempat terlihat bersitegang dengan pihak rumah sakit.

Menurut pihak rumah sakit jenazah tersebut berstatus PDP. Beberapa hari sebelumnya pasien sempat dirapid test di rumah sakit lain dan non-reaktif.

Namun, hasil tes di rumah sakit terakhir jenazah memilili riwayat pneumonia.

Selain kejadian di Surabaya, aksi jemput paksa jenazah Covid-19 juga terjadi di Malang, Kota Pasuruan, hingga Banyuwangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com