Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Mereka yang Menjaga Asa dengan Inovasi

Kompas.com - 02/03/2021, 10:03 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang telah genap setahun merebak di Indonesia memang berdampak ke berbagai sektor.

Namun, di satu sisi, pandemi ini juga memunculkan orang-orang yang berinovasi demi mendapat sesuap nasi.

Rubiyanto dan Sendi Hendrayana adalah dua contohnya.

Dari terobosan yang dilakukan, mereka dapat menjaga asa di tengah kecamuk virus corona. Berikut kisah mereka.

Baca juga: Setahun Corona di Indonesia, Ini Sederet Tradisi yang Harus “Mengalah” terhadap Pandemi

Potong rambut door to door

Ucup melayani jasa potong rambut panggilan di masa pandemi.KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA Ucup melayani jasa potong rambut panggilan di masa pandemi.

Semenjak pandemi melanda, usaha potong rambut yang digeluti Rubiyanto alias Ucup sepi.

Barberchups, kios potong rambutnya yang berada di RT 14/RW 05 Ngentak Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir, Salatiga, Jawa Tengah, jarang disinggahi pelanggan.

Ia lalu memutar otak.

"Sejak pandemi Covid-19 saya melayani jasa potong rambut panggilan ke rumah. Makanya sedari tadi promosi di Whatsapp dan di Facebook," tuturnya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (3/12/2020).

Keputusan Ucup untuk jemput bola itu ternyata disambut positif pelanggannya.

Baca juga: Bertahan di Masa Pandemi, Ucup Layani Potong Rambut Door to Door

Per hari, dia rata-rata bisa melayani 10 pelanggan. Mereka berasal dari Kota Salatiga maupun Kabupaten Semarang.

Ucup mengaku tidak mematok tarif dalam mengerjakan usaha jasanya itu.

“Soal tarif saya tidak pernah mematok harga, bayar terserah saja. Ditambahi biaya bensin ya alhamdulillah, tidak juga tidak masalah. Rata-rata memberi Rp 10.000 hingga Rp 20.000," ungkapnya.

Ketika mencukur di rumah pelanggannya, Ucup mengatakan selalu mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah memotong rambut.

“Pelanggan juga merasa lebih aman potong di rumah karena tidak perlu keluar dan interaksi dengan banyak orang," sebutnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Naik KRL dari Yogyakarta ke Klaten, Ini Kesannya

 

Buka usaha kurir sepeda

Sandi (39), perintis dan pemilik usaha kurir sepeda @orangbaikmassenger di Kota Tasikmalaya, mampu bertahan saat Pandemi Corona dengan keunggulan bebas polusi dan packaging unik bagi tiap pelanggannya, Kamis (5/11/2020).KOMPAS.com/IRWAN NUGRAHA Sandi (39), perintis dan pemilik usaha kurir sepeda @orangbaikmassenger di Kota Tasikmalaya, mampu bertahan saat Pandemi Corona dengan keunggulan bebas polusi dan packaging unik bagi tiap pelanggannya, Kamis (5/11/2020).

Mungkin kita sudah banyak mengenal usaha ojek online. Namun, bagaimana dengan kurir sepeda atau bike messenger?

Nah, usaha inilah yang dirintis oleh Sandi Hendrayana.

Pria asal Kota Tasikmalaya ini membuka akun Instagram @orangbikemessenger.

Lelaki 39 tahun ini menawarkan jasa antar barang dengan berat maksismal 3 kilogram.

"Saya awalnya terinspirasi bagaimana caranya bisa usaha tanpa modal dan memakai alat seadanya yang dimiliki di rumah. Awalnya terinspirasi dari film dan saya yang pengangguran berpikir membuka usaha jasa kurir dengan memakai sepeda seadanya yang ada di rumah," kata Sandi di tempat usahanya di Jalan Empang Nomor 36 Kota Tasikmalaya, dilansir dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Jasa Kurir Sepeda, Usaha Keren yang Jadi Andalan di Tengah Pandemi

Ternyata membuka usaha ini tak semudah yang diduga. Butuh dua pekan untuk memperoleh orderan pertama.

Pelanggan pertamanya menggunakan jasanya untuk membeli bakso.

Setelah itu, orderan mulai bermunculan, bahkan hingga membeludak.

Sebagian besar pelanggan memilih memakai jasa kurir sepeda untuk membeli makanan dan dokumen.

Seiring bertambahnya orderan, Sandi merekrut banyak orang sebagai kurir.

Mereka yang bekerja dengan Sandi adalah orang yang menganggur, tetapi menyenangi dunia sepeda.

Ada juga siswa SMA dan mahasiswa yang mengisi waktu senggang pembelajaran daring untuk bekerja.

Baca juga: Ledakan di Banda Aceh, Ini yang Ditemukan Polisi dari Lokasi Kejadian

“Kita para kurir bawa bag di belakang dan membawa kiriman paket pesanan pasti di-packing semenarik mungkin dan terutama menjaga kebersihannya," jelasnya.

Di Tasikmalaya, usaha kurir sepedanya ini beroperasi pukul 09.00-17.00 WIB.

"Harganya kalau di wilayah Kota Tasikmalaya di-flat Rp 10.000 ongkosnya. Kalau luar daerah beda lagi disesuaikan jaraknya. Sistemnya sama pembelian pakai dana talang bikers dulu dan pelanggan tinggal membayar tambahan ongkosnya Rp 10.000," terang Sandi.

Sandi menuturkan usahanya ini diminati oleh orang karena dinilai higienis dan tidak menimbulkan polusi udara.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana; Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Abba Gabrillin)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com