Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2020, 07:30 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Mendung menggelayut di langit atas Kota Salatiga pada Kamis (3/12/2020) sore.

Rubiyanto alias Ucup berada di Barberchups, kios potong rambutnya yang berada di RT 14/RW 05 Ngentak Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir.

Dia terus melihat ponselnya. Seketika, terlihat cerah di wajahnya. Dia pun bergegas menenteng tas yang berisi sisir, gunting, clipper, dan seperangkat alat potong rambut lain.

"Sejak pandemi Covid-19 saya melayani jasa potong rambut panggilan ke rumah. Makanya sedari tadi promosi di Whatsapp dan di Facebook," ungkapnya, Kamis (3/12/2020).

Baca juga: Perjuangan Pengemudi Ojol Saat Pandemi, Mengais Rezeki dan Menjamin Pelanggan Tak Tertular Covid-19

Ucup mengakui, sejak pandemi dan adanya imbauan pemerintah agar masyarakat membatasi kegiatan di luar rumah, usaha potong rambutnya sepi.

"Pelanggan pada takut ke kios. Lalu mereka bertanya, bisa potong rambut di rumah tidak?. Saya pun mengiyakan demi kepuasan pelanggan dan keamanan," paparnya.

Menurut Ucup, sejak melayani jasa potong rambut panggilan, perlahan pelanggannya mulai ramai kembali.

"Saat ini rata-rata bisa melayani 10 pelanggan per hari. Soal tarif saya tidak pernah mematok harga, bayar terserah saja. Ditambahi biaya bensin ya alhamdulillah, tidak juga tidak masalah. Rata-rata memberi Rp 10.000 hingga Rp 20.000," kata personel band reggae ini.

Baca juga: Perjuangan Anaci, Ibu 3 Anak yang Jadi Ojek Daring dengan Penghasilan Rp 10.000 Per Hari

"Kalau dihitung memang lebih ramai sebelum pandemi, tapi sekarang banyak yang takut datang ke kios, karena kalau antre pasti tidak bisa jaga jarak. Makanya pakai sistem jemput bola, saya yang datang ke rumah pelanggan," paparnya.

Pelanggannya berasal dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com