Salin Artikel

Setahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Mereka yang Menjaga Asa dengan Inovasi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang telah genap setahun merebak di Indonesia memang berdampak ke berbagai sektor.

Namun, di satu sisi, pandemi ini juga memunculkan orang-orang yang berinovasi demi mendapat sesuap nasi.

Rubiyanto dan Sendi Hendrayana adalah dua contohnya.

Dari terobosan yang dilakukan, mereka dapat menjaga asa di tengah kecamuk virus corona. Berikut kisah mereka.

Semenjak pandemi melanda, usaha potong rambut yang digeluti Rubiyanto alias Ucup sepi.

Barberchups, kios potong rambutnya yang berada di RT 14/RW 05 Ngentak Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir, Salatiga, Jawa Tengah, jarang disinggahi pelanggan.

Ia lalu memutar otak.

"Sejak pandemi Covid-19 saya melayani jasa potong rambut panggilan ke rumah. Makanya sedari tadi promosi di Whatsapp dan di Facebook," tuturnya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (3/12/2020).

Keputusan Ucup untuk jemput bola itu ternyata disambut positif pelanggannya.

Per hari, dia rata-rata bisa melayani 10 pelanggan. Mereka berasal dari Kota Salatiga maupun Kabupaten Semarang.

Ucup mengaku tidak mematok tarif dalam mengerjakan usaha jasanya itu.

“Soal tarif saya tidak pernah mematok harga, bayar terserah saja. Ditambahi biaya bensin ya alhamdulillah, tidak juga tidak masalah. Rata-rata memberi Rp 10.000 hingga Rp 20.000," ungkapnya.

Ketika mencukur di rumah pelanggannya, Ucup mengatakan selalu mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah memotong rambut.

“Pelanggan juga merasa lebih aman potong di rumah karena tidak perlu keluar dan interaksi dengan banyak orang," sebutnya.

Mungkin kita sudah banyak mengenal usaha ojek online. Namun, bagaimana dengan kurir sepeda atau bike messenger?

Nah, usaha inilah yang dirintis oleh Sandi Hendrayana.

Pria asal Kota Tasikmalaya ini membuka akun Instagram @orangbikemessenger.

Lelaki 39 tahun ini menawarkan jasa antar barang dengan berat maksismal 3 kilogram.

"Saya awalnya terinspirasi bagaimana caranya bisa usaha tanpa modal dan memakai alat seadanya yang dimiliki di rumah. Awalnya terinspirasi dari film dan saya yang pengangguran berpikir membuka usaha jasa kurir dengan memakai sepeda seadanya yang ada di rumah," kata Sandi di tempat usahanya di Jalan Empang Nomor 36 Kota Tasikmalaya, dilansir dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Ternyata membuka usaha ini tak semudah yang diduga. Butuh dua pekan untuk memperoleh orderan pertama.

Pelanggan pertamanya menggunakan jasanya untuk membeli bakso.

Setelah itu, orderan mulai bermunculan, bahkan hingga membeludak.

Sebagian besar pelanggan memilih memakai jasa kurir sepeda untuk membeli makanan dan dokumen.

Seiring bertambahnya orderan, Sandi merekrut banyak orang sebagai kurir.

Mereka yang bekerja dengan Sandi adalah orang yang menganggur, tetapi menyenangi dunia sepeda.

Ada juga siswa SMA dan mahasiswa yang mengisi waktu senggang pembelajaran daring untuk bekerja.

“Kita para kurir bawa bag di belakang dan membawa kiriman paket pesanan pasti di-packing semenarik mungkin dan terutama menjaga kebersihannya," jelasnya.

Di Tasikmalaya, usaha kurir sepedanya ini beroperasi pukul 09.00-17.00 WIB.

"Harganya kalau di wilayah Kota Tasikmalaya di-flat Rp 10.000 ongkosnya. Kalau luar daerah beda lagi disesuaikan jaraknya. Sistemnya sama pembelian pakai dana talang bikers dulu dan pelanggan tinggal membayar tambahan ongkosnya Rp 10.000," terang Sandi.

Sandi menuturkan usahanya ini diminati oleh orang karena dinilai higienis dan tidak menimbulkan polusi udara.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana; Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Abba Gabrillin)

https://regional.kompas.com/read/2021/03/02/100341478/setahun-pandemi-covid-19-di-indonesia-mereka-yang-menjaga-asa-dengan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke