KOMPAS.com - Kusmiyati, warga Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mengaku menjadi korban penipuan rekrutmen PNS.
Ternyata selain Kusmiyati, ada warga lainnya yang mengaku menjadi korban penipuan, yakni Sutikno, warga Kecamatan Pulokulon, Grobogan.
Mereka membayar uang kepada orang yang sama bernama Mustamir.
Baca juga: Tangis Kusmiyati Tanggung Utang Bank Rp 200 Juta demi Anaknya Jadi PNS
Orang itu mengaku bisa meloloskan putrinya menjadi bidan berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pembayaran pun disertai dengan kuitansi bermaterai
Namun setelah beberapa waktu berjalan, Kusmiyati tak kunjung menerima kabar yang jelas.
"Saya awalnya diiming-imingi oleh Abdul Muiz, salah satu perangkat desa di kampung supaya menitipkan anak saya ke Pak Mustamir seorang kontraktor yang juga tetangga saya. Katanya bisa menjadikan anak saya bidan PNS di Solo. Namun ternyata semua itu bohong, uang malah dibawa kabur Pak Mustamir," ungkap Kusmiyati saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Kamis (25/2/2021) sore.
Ia pun tak kuasa menahan kepedihan lantaran harus menanggung utang bank Rp 200 juta dan mencicil Rp 5,3 juta per bulan selama lima tahun.
"Siapa sih yang tak ingin anaknya bekerja selulus kuliah," tangis Kusmiyati.