Irvan mengatakan kehamilan samar harus dicegah.
Ini bisa mengakibatkan hal buruk bagi perkembangan bayi dalam rahim dan juga pada saat persalinan.
Bagi perempuan yang mengalami cryptic pregnancy, ia tidak memiliki persiapan jelang proses persalinan, pun si bayi kurang mendapat asupan gizi selama dalam kandungan.
"Kebetulan pada bayi ini tidak terjadi. Namun, kita (kaum perempuan) tentunya perlu lebih aware, lebih memperhatikan lagi soal kesehatan reproduksi," ungkapnya.
Baca juga: Seorang Ibu Melahirkan Tanpa Merasa Hamil, Dinkes Cianjur Sebut Pentingnya Kesehatan Reproduksi
SZ melahirkan bayi perempuan dengan bobot 2,9 kilogram.
Proses persalinannya pun normal.
Kejadian ini bermula saat SZ tengah beristirahat, tiba-tiba merasakan perutnya membuncit.
Namun, kondisi tersebut tidak berlangsung lama, karena perutnya kembali ke bentuk semula.
Baca juga: 89 Ibu Hamil di Wonogiri Tertular Covid-19, Bupati: Kondisi Bayi Sehat
“Waktu itu saya mengira (perut membuncit) penyakit lambung saya kambuh,” ujar SZ, Jumat (12/2/2021).
Karena penasaran, dia segera memeriksakannya ke puskemas.
Usai diperiksa, ia terkejut.
“Kaget dan heran, katanya saya hamil dan sudah waktunya melahirkan,” ucapnya.
Baca juga: “Pak, Saya Kangen Pengen Ketemu Pak Guru Bu Guru”
Jarak antara SZ merasa perutnya membuncit hingga dia melakukan proses persalinan hanya 1 jam.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman | Editor: Abba Gabrillin, Dony Aprian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.