Suniah Diterkam Buaya Saat Cari Kerang, Berhasil Selamat Setelah Ditarik Warga, Ini Kronologinya

KOMPAS.com - Suniah (52) warga Kabupaten Pandeglang, Banten diterkam buaya saat mencari kerang di muara sungai pada Kamis (11/2/2021).

Namun ia berhasil selamat setelah ditarik oleh salah seorang nelayan bernama Sarna yang ada di lokasi kejadian.

Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Nelayan Pendeuy, Desa Yamnjaya, kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten.

Baca juga: Seorang Warga Pandeglang Berhasil Selamat Setelah Diterkam Buaya

Sempat terjadi tarik menarik antara buaya dan Sarna yang hendak menyelamatkan Suniah.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Sumur AKP Bambang Sunaryo membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengatakan Kamis sore, Suniah mencari kerang untuk dimasak di muara sungai yang tak jauh dari rumahnya.

Sekitar jam 3 sore, tiba-tiba seekor buaya menyambar tubuh Suniah. Korban pun berteriak meminta tolong. Beruntung tak jauh dari lokasi ada seorang nelayan yang bernama Sarna.

Baca juga: Video Viral Kemunculan Buaya Muara 2,5 Meter di Sampit, Ini Sebabnya

Ia pun berusaha menarik tubuh Suniah yang juga ditarik oleh buaya sehingga terjadi tarik menarik.

"Alhamdulillah selamat, korban saat ini sudah di puskesmas Sumur," kata Bambang.

Dari keterangan saksi, buaya tersebut berukuran cukup besar dengan panjang sekitar 1 meter.

Sementara itu korban Suniah dilarikan ke rumah sakit. Ia mendapatkan perawatan karena terluka di bagian betis dan paha kaki kanan.

Baca juga: Fakta Buaya Dibantai dengan Tombak, Viral di Medsos, Diduga Dilakukan Pawang dan Disaksikan Warga

Menurut Bambang keberadaan buaya di muara tersebut sudah diketahui oleh warga di Kampung Nelayan Pendeuy. Bahkan buaya tersebut kerap muncul di saat-saat tertentu.

Ia menambakan jika warga sudah terbiasa dengan kehadiran buaya tersebut dan mereka tetap menjalankan aktivitas seperti biasa.

"Setelah peristiwa ini saya mengimbau warga untuk lebih hati-hati, jangan beraktivitas terlalu dekat dengan muara yang sering muncul buaya," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Acep Nazmudin | Editor : Abba Gabrillin)