Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Erupsi Gunung Raung, Letusan Pertama Tercatat Tahun 1586

Kompas.com - 10/02/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber ESDM

Berdasarkan sejarah kegiatannya periode erupsi terpendek antara 2 letusan adalah 1 tahun dan terpanjang 90 tahun.

Baca juga: Kaitan Aktivitas Gunung Raung dan Dentuman di Malang Masih Misteri

Kerucut terpotong dan kaldera berbentuk elips

Puncak Gunung Raung seperti kerucut terpotong dengan tonjolan dari sisa-sisa endapan lava dan barangko-barangko dari sisa endapan piroklastik.

Sedangkan kaldera Gunung Raung berbentuk ellips, berukuran 1750 x 2250 meter dengan kedalaman 400-550 m di bawah peatang deengan lereng kaldera sangat terjal.

Gunung Raung dikelilingi oleh kelompok tonjolan di antaranya : di sebelah utara adalah Gunung Suket (2750 m), di timur laut adalah Gunung Lempeh (2932 m), di timur adalah Gunung Jampit (2338 m), di selatan adalah Gunung Wates (2796 m).

Sedangkan di barat adalah Gunung Gadung (2390 m) dan Gunung Pajungan (2352 m).

Suket, Lempe, Gadung, Pajungan, dan Wates adalah gunung api yang usianya lebih tua dari Gunung Raung dan sebagian adalah gunung api parasit.

Baca juga: Gunung Ijen Ditutup, Gunung Raung Bisa Jadi Alternatif Pendakian

Video asap mengepul di Gunung Raung

Visual Raung 09/02/2021 Pkl. 07.16 WIB,Teramati asap kelabu-hitam intensitas tebal dg tinggi lk. 2000m ke arah timurPVMBG Visual Raung 09/02/2021 Pkl. 07.16 WIB,Teramati asap kelabu-hitam intensitas tebal dg tinggi lk. 2000m ke arah timur
Pada Selasa (9/2/2021) sekitar pukul 07.16, visual Gunung Raung menjukkan asao kelabu-hitam dengan intensitas tebak dengan tinggk 2.000 meter ke arah timur.

Subkoordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Nia Haerani mengatakan dari hasil pengamatan pada Selasa (9/2/2021) antara pukul 06.00-12.00 WIB, kondisi meteorologi Gunung Raung menunjukkan cuaca cerah dan berawan dengan angin bertiup lemah ke arah timur dan suhu udara 20-30 derajat celcius.

Sedangkan visual gunung terlihat jelas, kabut 0-II hingga kabut 0-III.

"Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 1500-2500 m di atas puncak kawah," kata Nia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa sore.

Nia mengatakan, asap atau abu terlihat mengarah ke timur, serta terdengar suara gemuruh dari gunung. Ia meminta agar masyarakat waspada dengan hujan abu.

"Rekomendasi, masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius 2 km dari pusat erupsi kawah puncak," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com