Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Kembali Terjadi di Intan Jaya, Seorang Warga Terluka

Kompas.com - 08/02/2021, 19:37 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali berulah di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua.

Anggota KKB menembak seorang warga sipil di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaua, Senin (8/2/2021) sore.

Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara mengatakan, korban selamat dan dirawat di Pusksesmas Bilogai.

"Ya tadi ada penembakan tadi sore. Katanya luka di pipi," ujar Wayan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin.

Wayan belum bisa memberi keterangan lebih jauh karena masih menunggu laporan dari lapangan.

Baca juga: Soal Gili Tangkong, Pemprov NTB: Tak Ada Pulau yang Boleh Dijual, apalagi Dimiliki Pribadi

Saat ini, kata Wayan, situasi di Distrik Sugapa berstatus siaga.

"Situasi siaga, kalau dibilang aman ya tidak aman, dibilang tidak aman ya aman," kata dia.

Korban penembakan itu bernama Ramli yang mengalami luka di bagian pipi. Insiden penembakan itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIT.

Saat ini, Ramli masih dalam keadaan sadar dan dirawat di Puskesmas Bilogai.

Tim Satgas I , Personel Polsek Sugapa dan BKO Polres Intan Jaya berada di lokasi kejadian untuk melakukan pengamanan.

 

Sebelumnya, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengaku tak berada di Distrik Sugapa sejak awal 2021. Natalis Tabuni dan jajarannya tak bisa menjalankan roda pemerintahan dengan optimal.

Sugapa merupakan ibu kota Kabupaten Intan Jaya. Natalis membeberkan sejumlah alasan dirinya tak berada Sugapa, Intan Jaya.

Pertama, ia dan jajarannya sedang mempersiapkan APBD 2021 di Nabire. Hal ini dilakukan karena tak ada jaringan internet di Sugapa.

Kedua, dirinya sempat terpapar Covid-19 sehingga harus melakukan karantina mandiri hingga sembuh.

Alasan terakhir adalah faktor keamanan. Tak cuma Natalis, ASN di wilayah itu juga merasa tak nyaman karena kondisi Intan Jaya yang kurang aman.

Baca juga: Bupati Intan Jaya: Saya dan Seluruh PNS Diancam KKB, Minta Uang, Dieksekusi jika Tak Diberi

Mereka kerap didatangi anggota KKB yang meminta bantuan. Anggota KKB tersebut kerap mengancam mengeksekusi mereka jika bantuan itu tak dipenuhi.

Dari data yang dikeluarkan Polda Papua, selama 2020, KKB beraksi sebanyak 49 kali di tujuh kabupaten.

Peristiwa paling banyak tercatat di Intan Jaya sebanyak 23 kali, Mimika sembilan kali, Nduga delapan kali, Pegunungan Bintang enam kali, dan Keerom satu kali.

Dari aksi-aksi tersebut, total ada 17 orang yang tewas karena ulah KKB. Sebanyak 12 orang di antaranya merupakan warga sipil, empat anggota TNI dan satu polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com