Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan "Dokter Koboi" Raih Gelar Magister Sambil Lawan Covid-19

Kompas.com - 06/02/2021, 07:09 WIB
Hendra Cipto,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Wachyudi Muchsin kini berhak menyandang gelar Magister Kesehatan.

Dokter Wachyudi baru saja menyelesaikan Yudisium Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia di Makassar, Sulawesi Selatan, dan lulus dengan predikat ‘sangat memuaskan’.

Laki-laki  yang akrab disapa Dokter Koboi meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,28 setelah berhasil mempertahankan tesisnya yang juga berkaitan dengan Covid-19.

Baca juga: Perjuangan Mahasiswa Tunanetra, Keliling Berjualan Keripik demi Cukupi Kebutuhan Hidup

Proses Wachyudi untuk bisa  meraih magister kesehatan tidak mudah. Dia menjalani ujian dari Ruang Perawatan PCC RSWS Makassar, Kamis 4 Februari 2021.

Saat itu, dia baru saja keluar dari Ruang ICU Covid-19 karena terpapar Covid-19 dengan kasus gejala berat dengan pneumonia bilateral dengan lesi mencapai 80 persen di kedua parunya.

Alhamdulillah saya bisa melalui semua ini dengan baik. Tidak lain karena doa dan semangat dari keluarga dan sahabat semua,” kata Wachyudi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/2/2021).

Saat sidang tesis berlangsung, Wachyudi yang mengenakan jas hijau dan peci hitam tampak segar. Hanya saja, selang oksigen masih ada di hidungnya untuk membantu penafasan.

“Masih sesak, tapi jauh lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Hasil swab juga sudah dua negatif, makanya dokter yang merawat memindahkan ke ruang perawatan,” tuturnya.

Baca juga: Perjuangan Dokter Ririn Rawat Pasien Covid-19: Lihat Pasien Sembuh, Itu Sebuah Kepuasan...

Judul tesis yang diangkat Wachyudi adalah “Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Masyarakat Melaksanakan Protokol Kesehatan Covid-19 di Kota Makassar”.

Dia menganalisis faktor predisposisi terhadap pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19 di Kota Makassar dan menganalisis faktor penguat terhadap protokol kesehatan Covid-19.

“Kepatuhan menjadi kunci utama terhadap upaya memberantas dan mencegah terjadinya penularan. Terima kasih kepada para penguji dan pembimbing yang tak lelah menyemangatinya,” ucapnya kala sidang tesis.  

 

Dalam sidang itu, si "Dokter Koboi" bercerita sudah dua kali terpapar Covid-19.

Namun, kali kedua virus corona menyerang, dia merasakan gejala yang cukup parah. Bahkan Yudi sempat ingin menyerah.

“Ujian terberat saat saya saat terpapar Covid-19 untuk kedua kalinya. Padahal saat itu saya sudah lolos skrining untuk vaksinasi,” ungkap Wachyudi.

Saat kedua terjangkit Covid-19, Wachyudi merasakan gejala sesak napas yang berlangsung secara cepat dan tidak kunjung mereda.

Baca juga: Kisah Perjuangan Ibu dan Bayi Positif Covid-19 Masuk ICU, Sempat Telepon 60 RS di Jabodetabek

Dia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Awal Bros Makassar. Setelah dua hari berselang, Yudi dirujuk ke ICU RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar karena kondisinya terus memburuk.

“Saturasi terus menurun, sesak semakin berat. Saya juga kehilangan nafsu makan, minum dengan instensitas demam sangat tinggi. Rupanya saat itu virus Covid sudah menyerang sampai ke paru-paru,” terangnya.

Di saat kritis itu, Wachyudi mengingat semua kebaikan yang sudah Allah berikan. Hal itu yang memunculkan rasa percaya diri untuk kesembuhan.

“Di saat yang sama, saya juga memikirkan jadwal ujian yang sudah disusun. Alhamdulillah Pascasarjana UMI memberi waktu sampai saya sembuh baru melaksanakan ujian minimal sudah pindah dari IC Covid-19 ke ruang perawatan," katanya.

Baca juga: Cerita Dokter di RS Wisma Atlet, Jungkir Balik karena Klaster Liburan...

"Saya pun percaya bisa seperti sekarang karena ada banyak doa dan cinta dari keluarga dan sahabat tentunya dengan bantuan pengobatan medis dengan full support dokter serta nakes dalam penanganan sangat besar, selain juga obat-obatan. Tapi itu semua hanyalah media, untuk proses kesembuhan yang paling utama adalah doa serta berserah kepada Allah yakin bisa sembuh,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com