BATAM, KOMPAS.com – Dugaan manipulasi dan pemalsuan data hasil tes swab di DPU Tanjungpinang, Kepulauan Riau, muncul pada Agustus 2020 lalu.
Dinas Kesehatan Tanjungpinang mengatakan, hingga saat ini hal tersebut masih dipelajari untuk mengetahui kebenarannya.
“Maaf, sampai saat ini masih dipelajari dan dicari tahu kebenarannya,” kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang Nugraheni melalui telepon, Jumat (5/2/2021).
Baca juga: Terungkap Kasus Video Porno yang Libatkan Anak di Batam, Disebar Melalui Grup WhatsApp
Menurut Nugraheni, pihaknya tidak bisa begitu saja mempercayai informasi tersebut, karena semua informasi yang masuk harus dicek ulang dan dipastikan kebenaranya.
Apalagi pelaksanaan tes swab dilakukan oleh Tim Gugus Tugas, sehingga tidak bisa dilakukan sembarangan.
Penyelidikan mengenai hal itu harus melalui mekanisme dan prosedur yang sesuai.
“Jadi benar apa tidaknya, saya belum bisa jawab, karena masih mau dipelajari dan dipastikan kebenaran informasi tersebut. Dan begitu sudah ada hasilnya, pasti langsung kami kabari ke teman-teman untuk meluruskan informasi yang sudah beredar ini,” kata Nugraheni.
Baca juga: Sekolah di Kecamatan Kundur Barat dan Utara Karimun Kembali Beroperasi
Sebelumnya, beredar kabar bahwa sejumlah pegawai PU Tanjungpinang hanya melakukan satu kali tes swab secara serentak pada 12 Agustus 2020.
Sementara, hasil uji swab Polymerase Chain Reaction (PCR) laboratorium yang diterima tertulis telah dilakukan dua kali swab.
Bahkan, tanggal pelaksaan swab tertulis yang pertama pada 12 agustus 2020 dan swab kedua tanggal 13 Agustus 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.