Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Suara Dentuman Misterius di Malang, Kesaksian Warga hingga Penjelasan BMKG

Kompas.com - 03/02/2021, 11:43 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Warga Kota Malang, Jawa Timur, dihebohkan dengan adanya suara dentuman misterius yang terdengar berkali-kali dengan tempo yang sama.

Suara itu mulai terdengar pada Selasa (2/2/2021) malam hingga Rabu (3/2/2021) dini hari.

Suara itu tersebut menjadi misterius karena sumber suara masih belum ditemukan.

Baca juga: Satu Keluarga di Surabaya Jadi Copet, Ini Peran Setiap Pelaku Saat Beraksi

Operator Posdalops pada BPBD Kota Malang, Mokhamad Aziz Wijaya belum bisa memastikan sumber suara dentuman itu.

"Suaranya dem, dem, kayak letusan meriam. Ini frekuesinya terus menerus," katanya.

Kompas.com pun sempat mendengar suara dentuman yang serupa letusan meriam itu sekitar pukul 00.00 WIB hingga pukul 01.30 WIB.

Baca juga: Suara Dentuman Misterius Terdengar di Malang, Kaca Rumah Warga sampai Bergetar

Kesaksian warga

Imarotul Izza, warga Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, mengaku mendengar suara dentuman tersebut berkali-kali.

Kata Izzah, awalnya ia tak tahu tentang suara dentuman itu karena sedang asyik menonton YouTube. Namun, setelah melihat cuitan warganet di Twitter, ia kemudian mencoba fokus mendengarkan suara itu.

"Ternyata beneran kedengaran juga di daerah rumahku di Sekarpuro, Pakis. Itu saya dengar sekitar pukul setengah satu (00.30 WIB). Dentuman itu terdengar berkali-kali," kata Izzah saat dihubungi.

Baca juga: Wakapolda Papua Sebut Tantangan Perang Terbuka kepada TNI-Polri dari KKB Bukan yang Pertama

Tak hanya Izzah, Lisdya Shelly, warga Bareng, Kota Malang, juga mendengar bunyi serupa.

Kata Lisdya, ia mendengar suara itu sekitar pukul 01.30 WIB.

"Aku dengar sekitar jam dua, suaranya dem dem. Nah terus aku tinggal tidur. Jam 4.30 bangun dengar lagi. Tapi suaranya sudah lirih," katanya.

Hal senada pun dirasakan seorang staf Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Muhammad Anang Mustofa yang juga mendengar dentuman itu dari tempat tinggalnya di Tajinan, Kabupaten Malang.

Anang mendengar suara itu pada Selasa sekitar pukul 23.00 WIB.

Baca juga: Soal Suara Dentuman Misterius di Malang, BMKG Sebut Bukan dari Gempa dan Petir

Kata Anang suara itu sangat dekta hingga membuat kca rumahnya bergetar.

"Kaca-kaca rumahku sampai getar. Rasanya dekat banget dari rumah saya. Sekitar jam tujuh tadi masih terdengar. Tapi kaca sudah tidak getar lagi," katanya.

Baca juga: Sejumlah Fakta Dentuman Misterius di Malang, Seperti Letusan Meriam dan Masih Terdengar hingga Pagi

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Karangkates, Kabupaten Malang, Ma’muri memastikan suara dentuman itu bukan berasal dari getaran gempa bumi atau petir.

"Sejauh ini rekaman tentang gempa bumi, rekaman seismik kami memang tidak ada anomali dari kemarin. Kalau dibilang dari getaran tanah, nggak juga. Karena rekaman sensor kami tidak mencatat," kata Ma'muri saat dihubungi, Rabu.

Baca juga: Soal Suara Dentuman Misterius di Malang, BMKG Sebut Bukan dari Gempa dan Petir

Kemudian, pendeteksi petir yang dimiliki juga tidak mencatat adanya aktivitas petir yang berlebih hingga memicu suara dentuman.

"Terus yang kedua berkaitan dengan petir. Jadi kami juga punya alat lightning detector. Kami lihat di daerah Malang Raya juga clear, tidak ada aktivitas petir yang berlebihan. Dari dua itu kami simpulkan bahwa ini bukan karena getaran gempa bumi ataupun aktivitas petir," ungkapnya.

Baca juga: Cerita di Balik 1 Keluarga di Surabaya Jadi Copet, Hasilnya untuk Makan

 

(Penulis : Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor : David Oliver Purba, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com