KOMPAS.com - Kisah pilu dialami Supriyanto, warga Desa Milir, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Pasalnya, sudah hampir delapan tahun ia dan keluarganya tinggal di gubuk reyot bekas kandang sapi.
Kondisi yang dialaminya menjadi perhatian publik setelah salah seorang tetangganya mengunggah foto rumahnya tersebut ke media sosial.
“Jadi awalnya (tetangga yang mengunggah) cuma izin sama orangtua. Setelah viral baru izin ke saya. Ya udah wes kadung nggih, monggo (sudah terlanjut ya silakan),” ujar Supri sapaan akrab Supriyanto, Senin (1/2/2021).
Saat Kompas.com berkunjung di kediamannya itu, kondisi gubuknya memang terlihat cukup memprihatinkan.
Baca juga: Ayah, Ibu, dan Anaknya Tinggal 8 Tahun di Bekas Kandang Sapi, Ini Ceritanya
Sebab, tiang penyangganya telah doyong dan dindingnya yang terbuat dari anyaman bambu itu sudah lapuk serta bolong.
Gubuk bekas kandang sapi dengan luas 3x6 meter tersebut diketahui milik orangtuanya.
Ia tinggal di gubuk tersebut bersama dengan istri dan anaknya yang sekarang sudah menginjak kelas 6 SD.
Selama ini, Supri hanya bekerja secara serabutan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan istrinya tidak bekerja.
Karena serabutan itu, penghasilan yang didapat selama ini tidak menentu. Misal menjadi buruh bangunan, sehari bisa membawa pulang uang Rp 70.000. Namun selama pandemi ini, kondisinya semakin sulit.
Meski kondisinya memprihatinkan, selama ini Supri tidak terdaftar sebagai penerima bantuan dari pemerintah. Baik bantuan sosial dari PKH maupun penerima bantuan iuran jaminan kesehatan nasional (PBI JKN).
“Cuma kemarin dapat (bantuan) beras 20 kg dua kali itu,” tutupnya.
Setelah kisah yang dialami Supri dan keluarganya itu viral di media sosial, diketahui bantuan mulai berdatangan.
Selain dari Komunitas Nganjuk Peduli, Pemerintah Daerah setempat juga berencana memberikan bantuan kepada keluarga kecil tersebut.