Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penegakan Aturan kepada Pelaku Usaha yang Bandel Saat PPKM Lemah, Satpol PP: Kami Kasihan...

Kompas.com - 31/01/2021, 19:56 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kepala Satpol PP Nunukan, Kalimantan Utara, Kadir angkat bicara menyikapi tudingan lemahnya penegakan aturan saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Menurutnya, aturan tersebut tidak bisa serta merta ditegakkan begitu saja. Terlebih lagi, banyak daerah di Kalimantan Utara yang tidak menerapkan aturan serupa.

"Coba lihat dulu Tarakan, Tanjung Selor, di sana buka sampai jam empat pagi kok, masa harus kita tegasi di Nunukan? harus ada keadilan juga, kasihan itu, tempat usahanya kan sewa itu, ada yang 50 juta ada 70 juta," jawabnya, dihubungi Sabtu (31/1/2021).

Baca juga: Tak Ada Tindakan Bagi Pelanggar Prokes di Nunukan, Kasat Pol PP: Bisa Babak Belur Kita

Dikatakannya, jika aturan tersebut dipaksakan dan pelaku usaha yang membandel tempat usahanya ditutup paksa maka akan menimbulkan gelombang protes.

Oleh karena itu, ia tidak menginginkan hal itu terjadi.

Pasalnya, pengendalian Covid-19 dan menjaga perekonomian masyarakat seyogyanya harus dilakukan secara beriringan.

"Jadi cukup razia masker saja, cukup itu, kalau tutup tempat hiburan, kafe, tidak bisa itu. Orang mau makan, apalah artinya kita lawan corona kalau imun kita lemah karena gak makan, orang cari duit sekarang susah, kacau kita kalau begini terus, kami kena sasarannya terus," keluhnya.

Karena pertimbangan tersebut, dirinya saat ini memilih untuk menyerahkan soal polemik penegakan aturan itu kepada bupati.

Baca juga: Satpol PP Nunukan Biarkan Warganya Melanggar Protokol Kesehatan, Alasannya karena Bingung

Hal itu diperlukan untuk menjaga kondusifitas dan mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi.

"Kalau kami diserang terus, lama-lama bisa kacau, demo orang, karena mereka punya tempat sewa, kasihan juga kami ini. Makanya saya bilang serahkan saja ke Bupati, saya bingung ini, yang penting anak buah saya sudah laksanakan tugas," lanjutnya.

Seperti diketahui, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Nunukan, Bupati Asmin Laura Hafid sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang perpanjangan PPKM.

Dalam SE yang berlaku hingga 8 Februari 2021 tersebut, selain mencegah adanya kerumunan juga seluruh tempat hiburan malam, termasuk kafe dan rumah makan hanya boleh beroperasi maksimal hingga pukul 21.00 Wita.

Di atas jam tersebut, untuk kafe dan rumah makan boleh tetap beroperasi asalkan tidak dimakan di tempat atau dibawa pulang.

Baca juga: Alasan Siswi Non-Muslim Diwajibkan Pakai Jilbab, Mantan Wali Kota Padang: Ini Kearifan Lokal

Namun demikian, sejak diberlakukan aturan itu ternyata masih banyak pelaku usaha yang membandel.

Hal itu terlihat banyak tempat hiburan malam yang tetap beroperasi sampai pagi dan rumah makan yang ramai pengunjung tanpa menerapkan protokol kesehatan.

Penulis : Kontributor Nunukan, Ahmad Zulfiqor | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com