Pukul 16.12 WIB, SAD mengirim video sedang menangis dan meminta tolong.
Setelah mendapat video itu, orangtua SDA kemudian langsung datang ke BRI Sukatani, petugas keamanan bank menyampaikan bahwa bank sudah tutup sejak pukul 14.00 WIB.
Khawatir dengan keselamatan anaknya, kedua orangtua korban langsung mendatangi Polsek Sukatani untuk melapor anaknya hilang dan diduga diculik.
"Hasil pengecekan dari Polsek Sukatani melalui telepon genggam, SAD ada di Karawang," ujarnya.
Kemudian, pada pukul 17.27 WIB, ayah SAD mendapat pesan dari anaknya berupa video yang sama yang dikirim keapda ibunya dengan ancaman serta meminta uang tebusan sebesar Rp 60 juta.
Panik, orangtua korban kemudian mendatangi Polres Karawang untuk membuat laporan.
Polisi yang mendapat laporan itu langsung bergerak dan mendatangi kosan SAD yang berada di Dusun Kaumjaya, Desa Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang.
Saat polisi tiba di kosan dua lantai korban, ternyata dikunci.
"Kami terpaksa memanjat pagar untuk naik ke lantai 2 kamar SAD. Dan menemukan gantungan beberapa kunci tergeletak," ujarnya.
Baca juga: Pura-pura Disekap, Mahasiswi di Karawang Ternyata Terlilit Utang untuk Uang Kuliah