Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kiriman Malaysia Rendam 8 Desa di Nunukan, Buaya Bermunculan

Kompas.com - 26/01/2021, 16:58 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

BPBD keluarkan warning

Menyoal kemunculan buaya di sekitar pemukiman penduduk, Hasan mengatakan, BPBD Nunukan sudah mengeluarkan imbauan dan peringatan agar masyarakat membatasi aktifitas mereka di luar rumah.

Meski masyarakat sudah terbiasa dan tidak takut keberadaan buaya, binatang tersebut tetaplah jenis predator air paling ganas, yang memiliki naluri sebagai pemangsa.

‘’Memang mereka sudah terbiasa, hanya memang kondisi air ini kan sampai di bawah kolong rumah, kita khawatir buaya juga bisa naik ke pemukiman mereka,’’kata Hasan.

Baca juga: Warga Korban Banjir di Manado Mulai Terserang Penyakit

Hasan menambahkan, kata terbiasa bagi masyarakat setempat, justru menjadi hal sebaliknya untuk petugas BPBD dan relawan banjir lain.

Mereka selalu was was melihat banyak buaya bermunculan saat melakukan pengiriman bantuan dengan kapal.

Ukuran mereka juga beragam, ada yang kecil, sampai sekitar 4 meter lebih, sehingga petugas harus lebih esktra waspada.

‘’Terbiasa buat mereka, buat kita dag dig dug juga, apalagi jumlahnya cukup banyak,’’imbuh Hasan.

Akan dikoordinasikan dengan Malaysia

Terpisah, dihubungi terkait sikap BPBD Provinsi Kaltara atas banjir kiriman Malaysia dengan siklus rutin tahunan ini, Kepala Pelaksana BPBD Kaltara Andi Santiaji Pananrangi mengaku telah memantau langsung kondisi banjir Sembakung.

Ia berpendapat butuh adanya komunikasi dua arah antara Indonesia dan Malaysia. Terlebih sudah bertahun tahun kondisi ini terjadi, pemerintah Malaysia belum sekalipun bersuara.

‘’BPBD Provinsi akan mencoba melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat, supaya keadaan ini menjadi perhatian bersama, kalau perlu ada pembicaraan sifatnya G2G, karena ini melibatkan negara tetangga,’’jawabnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com