Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Angin Puting Beliung yang Muncul di Waduk Gajah Mungkur

Kompas.com - 21/01/2021, 11:04 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

Waterspout itu angin puting beliung yang terjadi di atas lautan. Sama halnya bila terjadi di atas waduk,” terang Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang Iis W. Harmoko saat dihubungi Kompas.com, Rabu malam.

5. Terbentuk oleh awan cumulonimbus

Dari pantauan BMKG Jawa Tengah, sebelum puting beliung itu terbentuk, terdapat pembentukan awan cumulonimbus (CB) yang kuat di tempat tersebut.

Biasanya bila pertumbuhan CB menguat, daerah tersebut bakal dilanda cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, hujan es, angin kencang, hingga angin puting beliung.

Sebelum puting beliung terjadi, kerap kali diawali dengan pertumbuhan awan cumulonimbus yang cukup signifikan pada pagi sampai siang. Di sore harinya, awan akan menjadi matang hingga mengakibatkan hujan lebat.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Jadi Kuasa Hukum dan Gugat Ayahnya Rp 3 Miliar, Masitoh Meninggal | Puting Beliung di Waduk Gajah Mungkur

6. Tidak akan sebesar tornado

Is menyampaikan pusaran angin puting beliung tak akan berlangsung dalam durasi lama.

Volume angin puting beliung pun tidak akan sebesar angin tornado yang sering melanda Amerika Serikat.

7. Mengimbau warga agar selalu waspada

Meskipun begitu, Is meminta masyarakat agar selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem.

Apalagi saat ini pergerakan matahari sudah menuju utara, maka kondisi daratan di Jawa Tengah kembali hangat lagi dibandingkan Desember.

Sebelum fenomena angin puting beliung itu terjadi, BMKG Jawa Tengah sudah memberikan peringatan dini tentang potensi adanya hujan lebat disertai kilat atau petir serta angin kencang di beberapa kabupaten, salah satunya Wonogiri.

Baca juga: Heboh Angin Puting Beliung di Wonogiri, Ini Penjelasan BPBD

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com