Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permukiman di Medan Ini Banjir Selama 1,5 Bulan, Begini Penjelasan Dinas PU

Kompas.com - 20/01/2021, 21:23 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Banjir menggenangi Lingkungan 16 - 17, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara.

Banjir yang terjadi di Gang Subur Lama itu sudah berlangsung selama 1,5 bulan.

Banjir membuat warga kesulitan hidup dan bekerja.

Tak sedikit warga yang sudah meninggalkan tempat tinggalnya untuk mencari nafkah.

Baca juga: Hampir 10 Jam Dioperasi, Bayi Kembar Siam Adam dan Aris Berhasil Dipisahkan

Perbaikan gorong-gorong yang kemungkinan rusak tetap diupayakan.

Namun, saat ini masih terkendala, karena berada di bawah tanah milik warga yang merasa keberatan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan Zulfansyah Ali Saputra mengatakan, drainase di lokasi banjir tersebut merupakan drainase lama berupa gorong-gorong yang ditanam sekitar 3 meter di bawah tanah.

Saluran air itu selama ini melewati lahan milik warga.

Kemungkinan, menurut Zul, terjadi jual beli lahan dan pemilik baru tidak mengerti bahwa ada gorong-gorong di lahan miliknya.

"Yang namanya gorong-gorong tua kemungkinan rusak pasti ada. Tapi ketika kita akan memperbaiki, ini mengalami kendala, karena pemilik lahan merasa keberatan kalau lahannya dikorek untuk perbaikan," kata Zul saat dikonfirmasi, Rabu (20/1/2021).

Baca juga: Pengiriman Sabu Lolos dari Pemeriksaan di Bandara, Begini Modus Pelaku

Meski demikian, Dinas PU tetap mencari cara untuk menyelesaikan persoalan di tempat tersebut.

Personel Dinas PU sudah berada di tempat tersebut selama 1,5 bulan dan membantu warga.

Menurut Zul, penyedotan air kurang efektif, karena air sungainya tetap mengalir balik ke lokasi genangan tersebut.

"Karena lokasi tersebut memang rendah. Air balik dari sungai melalui jaringan gorong-gorong tua yang sudah rusak itu. Saat air datang, akan disedot keluar hingga surut. Tapi kita tetap standby-kan alat sedotnya di lokasi," ujar Zul.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga bernama Gus (66) mengeluhkan banjir yang tak kunjung surut sejak 1,5 bulan lalu.

Banjir merendam sekitar 60-70 rumah.

Seorang ibu bernama Deviani berharap penanganan banjir lebih cepat dilakukan.

Menurut dia, selama banjir ini sudah ada beberapa warga yang sakit demam, diare dan menderita penyakit kulit.

"Kalau bisa cepat lah diselesaikan aliran parit rusak dan sumbat. Kasihan juga sama PU kalau tiap banjir terus sedot lagi. Cepat dituntaskan lah paritnya. Genangan air ini karena aliran paritnya itu tersumbat, jadi tak bisa mengalir ke sungai," ujar Deviani.

Pantauan di lapangan, genangan air bervariasi mulai dari 30 sentimeter hingga 1 meter.

Genangan itu membuat sampah menumpuk di beberapa titik.

Truk dari Dinas PU Kota Medan sudah lebih dari 3 minggu berada di depan gang tersebut untuk menyedot air genangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com