MAMUJU, KOMPAS.com - Bantuan medis terus berdatangan untuk korban bencana gempa di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.
Yang teranyar, Kapal Rumah Sakit TNI AL dr Soeharso-990 dari Komando Armada II turut diturunkan dan kini bersandar di Dermaga Lanal, Mamuju, Selasa (19/1/2021).
Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 yang terjadi Jumat (15/1/2021) dini hari itu membuat beberapa bangunan rumah sakit ikut ambruk. Bahkan salah satu rumah sakit di ibu kota Provinsi Sulbar itu ikut roboh.
Baca juga: Polisi Jaga Ketat Toko dan SPBU yang Mulai Buka Pascagempa di Mamuju
Mantan Rektor Universitas Hasanuddin Prof Idrus Patturusi yang juga turun membantu korban bencana mengatakan, saat ini di Kota Mamuju alat rumah sakit terbatas.
Padahal korban luka terus bertambah, mayoritas datang dari arah gunung
"Akibatnya, kami menempatkan pasien pascaoperasi di lobby dan lorong Rumah Sakit. Alhamdulillah, hari ini Rumah Sakit terapung KRI Dr. Suharso telah merapat, dan rencananya sebagian pasien akan kita pindahkan ke kapal," kata pria yang juga bergelar sebagai dokter itu.
KRI SHS-990 nanti didukung dua helikopter untuk mengangkut korban ke rumah sakit terapung tersebut.
Kapal itu kini memuat 94 orang ABK ditambah 56 orang dari tim Satgas bencana.
Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI Makassar Laksma Benny Sukandari menyebut rumah sakit apung TNI AL ini tidak hanya membawa obat-obatan tetapi juga kebutuhan pokok dan peralatan listrik.
"Rumah Sakit terapung TNI AL KRI SHS-990 telah merapat di Mamuju dan akan disiapkan di sini sampai waktu tertentu serta digunakan untuk pelayanan kepada masyarakat Sulawesi Barat yang terkena musibah," kata Benny.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan