Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2021, 15:32 WIB
Himawan,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAKASSAR, KOMPAS.com - Polisi menangkap seorang remaja berinisial IN (17) terkait kasus dugaan pengeroyokan dan penganiayaan yang dialami petugas SPBU berinisial Fi (26) di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Rabu (13/1/2021) lalu. 

Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus mengatakan, IN merupakan satu dari 6 pelaku yang mengeroyok Fi di Pertamina dekat salah satu kampus di Makassar. IN ditangkap, Sabtu (16/1/2021) malam. 

"Pada saat kejadian pelaku melakukan penganiayaan kepada korban bersama sama dengan 4 pelaku lainnya," kata Supriady dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/1/2021).

Baca juga: Tak Terima Ditegur Saat Merokok, Pria Ini Malah Bawa 10 Temannya dan Keroyok Petugas SPBU

Supriady menjelaskan bahwa IN turut dipanggil oleh salah satu rekannya untuk mengeroyok Fi di Pertamina dekat salah satu kampus swasta di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar. 

Rekannya tersebut marah usai ditegur oleh Fi yang saat itu sedang bertugas melakukan pengisian bensin.

Fi sendiri menegur pembeli tersebut karena masih merokok saat motornya hendak diisi bensin. 

"Korban dianiaya menggunakan sebilah parang yang mengakibatkan luka di bagian kepala, lengan kanan serta jari tangan," ucap Supriady. 

Kini IN masih ditahan di sel Polsek Tamalanrea.

Dia disangkakan Pasal 170 KUHP serta Pasal 351 ayat 3 KUHP. Sementara hingga kini masih ada 5 pelaku penganiayaan Fi yang masih buron.

Mereka adalah FH, BD, IP, IT, serta AS. IP diduga merupakan pelaku yang menebas Fi dengan parang. 

 Saat polisi melakukan pengembangan kasus, kelima orang tersebut telah melarikan diri. 

"Diduga kuat mereka masih berada di luar Kota Makassar," kata Supriady. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com