Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Juga Landa Bima NTB, Puluhan Rumah Warga Terdampak

Kompas.com - 16/01/2021, 15:38 WIB
Syarifudin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Puluhan rumah warga di Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima terdampak banjir pada Jumat (15/01/2021) sore.

Kasubid Penanganan Darurat BPBD Kabupaten Bima, Bambang Hermawan mengungkapan, banjir kali ini hampir melanda seluruh wilayah di Kecamatan Sanggar dengan ketinggian air lebih dari satu meter.

"Totalnya ada 6 Desa di Kecamatan Sanggar terdampak banjir yang terjadi Jumat sore," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/01/2021).

Baca juga: Banjir Bandang di Jembrana, Rumah dan Ternak Hanyut

6 desa diterjang banjir, puluhan rumah warga terdampak

Keenam desa yang terdampak banjir meliputi Desa Kore, Piong, Boro, Sandue, Taloko dan Desa Oi Saro.

Menurut Bambang, hujan dengan intensitas tinggi menjadi salah satu pemicu banjir yang merendam enam desa di Kecamatan Sanggar. Akibatnya, puluhan rumah warga terdampak.

Dia mengatakan, banjir memang sering terjadi di wilayah itu. Namun banjir kali ini terbilang cukup parah.

Bahkan belasan rumah warga dilaporkan rusak berat temasuk sekolah dan kantor desa juga ambruk diterjang derasnya arus banjir.

Baca juga: Kaleidoskop 2020 Banten, dari Kasus Madu Palsu, Banjir Bandang, hingga Pria Ditangkap karena Kritik Jalan Rusak

Sungai meluap, sebabkan banjir setinggi 1 meter

Banjir tersebut berasal dari luapan sungai setelah wilayah Sanggar diguyur hujan selama tiga jam.

Luapan sungai itu, kemudian merendam permukiman warga dengan ketinggian air mencapai lebih dari satu meter

Bambang mengungkapkan, berdasarkan pendataan awal, banjir berdampak kepada 95 Kepala Keluarga (KK).

"Dari jumlah itu, sebanyak 20 KK mengungsi ke rumah saudara dan tetangga," kata Bambang. 

Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor Terjang Sangihe, 1 Warga Meninggal Dunia

 

Ratusan hektar lahan pertanian rusak

Selain merendam permukiman, banjir bandang tersebut juga ikut merusak ratusan hektar lahan pertanian.

"Lahan itu ditanami padi oleh petani setempat, bahkan ada yang hendak akan dipanen. Tetapi, semuanya rusak disapu banjir," tuturnya

Banjir yang sempat menggenangi rumah warga di enam desa itu mulai surut saat malam hari.

Saat itu juga sebagian warga yang sempat mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan pembersihan meski air belum sepenuhnya surut.

Hingga Sabtu siang, warga terlihat masih bergotong royong untuk membersihkan air yang bercampur dengan lumpur dan puing-puing sisa banjir.

Untuk membantu warga yang terdampak, petugas gabungan juga dikerahkan ke lokasi. Mereka harus berjibaku membersihkan sisa-sisa air dan lumpur yang masuk kedalam rumah warga termasuk di jalan raya.

Bambang mengatakan, pihaknya telah mendistribusikan bantuan tanggap darurat bagi warga yang menjadi korban.

"Bantuan yang disaluran berupa makanan siap saji, air bersih dan dan pakaian hangat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com