Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2021, 21:49 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Pihak keluarga pilot Sriwijaya Air SJ 182, Kapten Afwan hanya bisa ikhlas dan berharap jenazah bisa ditemukan oleh petugas di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, pada hari ketujuh pencarian, Jumat (15/1/2021).

Perwakilan keluarga Kapten Afwan, Saeful Anwar (66) mengemukakan hal itu seusai shalat gaib di Masjid Ad-daulah di Perum Cibinong Endah, Sukahati, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/1/2021).

Ia mengungkapkan bahwa belum ada tanda-tanda ditemukannya jasad Kapten Afwan di hari ketujuh musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Kebetulan saya juga pantau, meng-update keadaan jenazah di sana (Jakarta). Sampai hari ketujuh pencarian ini sudah ada yang ditemukan dan dimakamkan. Tapi tidak termasuk Kapten Afwan," kata dia saat ditemui usai shalat gaib.

Baca juga: Shalat Gaib untuk Kapten Afwan di Masjid yang Direnovasinya

Kendati demikian, ia menyampaikan bahwa pihak keluarga sudah menerima apa pun yang terjadi terhadap Kapten Afwan.

Kerabat dan keluarga pun berencana memulasarakan jenazah Kapten Afwan apabila ditemukan petugas pencarian.

Selanjutnya, kata dia, jenazah akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong.

"Baik jasadnya nanti ketemu maupun tidak (ketemu) kita sudah ikhlas, dan sudah diputuskan Insha Allah jika jasadnya ketemu, maka kami akan melakukan salat jenazah dan dimakamin di Pondok Rajeg karena jarak TPU-nya juga dekat ke rumah," ungkap dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kediaman Pilot Sriwijaya Air SJ-182, Kapten Afwan di Perumahan Bumi Cibinong Endah (BCE), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sudah dipenuhi karangan bunga dari sahabat dan kerabatnya.

Karangan bunga ucapan duka cita itu sudah berdatangan sejak Minggu (10/1/2021) hingga Jumat (15/1/2021). Setidaknya sudah ada belasan karangan bunga.

Adapun beberapa karangan bunga tersebut di antaranya yaitu dari dari Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Ikatan Pilot Alumni SMA 38 Jakarta, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto.

Sosok Kapten Afwan

Seperti diketahui, Haji Afwan Zamzami atau karib disapa Afwan merupakan anak keempat dari lima bersaudara.

Ia lahir pada 26 Februari 1966 atau saat ini berusia 55 tahun. Kapten Afwan menikah dengan perempuan bernama Pipit Rachimawati (35).

Dari pernikahan keduanya, mereka dikaruniai tiga anak perempuan yaitu Syahirah Rosfita (14), Aisyah Humaira (8), dan Syafiah Rahima (6).

Selain itu, Kapten Afwan tercatat pernah menjadi penerbang TNI Angkatan Udara. Sang pilot juga merupakan alumni Ikatan Dinas Pendek (IDP) IV Tahun 1987.

Baca juga: Fakta Status WhatsApp Captain Afwan yang Viral Medsos, Keluarga: Itu DP Terakhir

Sebelumnya diberitakan, upaya pencarian Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) lalu, memasuki hari ketujuh pada hari ini, Jumat (15/1/2021).

Dengan demikian, berdasarkan ketentuan perundang-undangan, hari ini merupakan hari terakhir operasi pencarian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com