KOMPAS.com - Viral di grup WhatsApp video M Saleh, Kepala Desa Banjarsawah, KecamatanTegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, Jatim, menolak rapid antigen massal oleh petugas Satgas Covid-19.
Saat dihubungi, Saleh mengatakan, tak ada niatnya untuk menolak ters tersebut.
Dia membuat video itu hanya untuk menjawab keresahan warga menghadapi rapid test antigen.
Baca juga: Pesan Syekh Ali Jaber Sebelum Meninggal kepada Anak: Jaga Mama, Jaga Shalat, yang Penting Shalat
Video itu rencananya hanya untuk kalangan internal warga. Namun, ternyata oleh warga disebarkan ke Facebook dan media sosial lainnya hingga menjadi viral.
"Jadi saya buat video agar warga tidak resah. Jadi saya hanya memberitakan ke warga dan ternyata sama warga di-share ke Facebook dan sosial media lainnya. Warga itu takut dan gelisah dengan adanya rapid antigen ini. Jadi mau kerja takut, mau ke mana-mana takut," kata Saleh, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: Wilayah PPKM di Jatim Diperluas, Kini Totalnya 15 Daerah, Ini Daftarnya
Saleh mengaku tidak menolak rapid antigen. Bahkan dirinya siap menjadi orang pertama di desanya untuk dites.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.