"Besok pagi di rumah saya dan perangkat desa akan melakukan rapid antigen untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat tidak takut. Jadi saya akan menjadi contoh bagi warga," ujar Saleh.
"Saya hanya mengedukasi masyarakat agar tidak takut (terhadap rapid antigen), tapi ternyata videonya di-share ke mana-mana. Video yang saya buat itu tidak ada maksud tertentu, murni untuk menenangkan warga," kata Saleh.
Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, mengaku telah mendatangi Saleh untuk meminta klarifikasi.
"Kesimpulannya, si kades tidak berniat menolak rapid antigen. Dia bahkan siap menjadi orang pertama di desanya yang dirapid. Saleh juga meminta maaf atas viralnya video itu," jelas Ugas. (Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.