Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pria di Indramayu Diduga Menyelundupkan 10 Ton Pupuk Bersubsidi

Kompas.com - 13/01/2021, 14:22 WIB
Kontributor Majalengka, Mohamad Umar Alwi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Pupuk bersubsidi jenis Nitrogen, Phospor dan Kalium (NPK) hendak diselundupkan oleh 2 orang pria di Indramayu, Jawa Barat.

Pupuk bersubsidi tersebut beratnya 10 ton.

Kapolres Indramayu AKBP Hafidh S Herlambang mengatakan, pihaknya masih mendalami asal pupuk tersebut.

Berdasarkan investigasi, menurut Hafidh, pupuk tersebut akan dijual dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET) di Indramayu.

Baca juga: Pengusaha di Sentul Ini Beralasan Tak Tahu Ada Jam Malam, Bupati Bogor Sempat Jengkel

"Jadi, dua pra ini memperjualbelikan pupuk bersubsidi tersebut tanpa menunjukan pengecer yang sah dan menjualnya dengan harga di atas HET atau harga eceran tertinggi dari pemerintah," kata Hafidh kepada wartawan, Rabu (13/1/2021).

Hafidh mengungkapkan, pihaknya menemukan praktik penyelundupan pupuk tersebut, saat polisi mengecek truk yang sedang membongkar ratusan sak pupuk oleh beberapa orang di wilayah Tukdana, Indramayu.

Saat petugas hendak menanyakan dokumen jalan, di antara beberapa orang tersebut menunjukan surat jalan yang berasal dari luar Indramayu.

"Selanjutnya petugas kami melakukan investigasi kepada pemilik, sopir, penyalur dan saksi lainnya. Ternyata pupuk tersebut berencana akan dijual di Indramayu di atas harga HET," kata Hafidh.

Baca juga: Bupati Bandung Barat Aa Umbara dan Istrinya Positif Corona

Kedua pria tersebut kemudian ditangkap. Sementara 200 sak pupuk bersubsidi dalam truk itu diamankan sebagai barang bukti.

Adapun kedua pria yang ditangkap tersebut yakni SJR (48) dan BG (42).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com