Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Antrean, Pasien Covid-19 di DIY Harus Dirawat Lama di IGD

Kompas.com - 11/01/2021, 16:17 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan Daerah Istimewa (DIY) benarkan ada pasien Covid-19 yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Padahal IGD bukan untuk merawat pasien dalam waktu lama.

"Kami mengatakan sebenarnya IGD ini bukan tempat merawat untuk waktu panjang. Tapi dalam kondisi darurat kami minta persetujuan dari Kementerian Kesehatan," kata kepala Dinas Kesehatan Pembajun Setyaningastutie, melalui video conference, Senin (11/1/2020).

Pembajun mencontohkan, saat pasien akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sardjito, dibutuhkan tenaga ahli yang mempersiapkan ventilator.

Keadaan ini yang membuat pasien harus mengantre di IGD.

Baca juga: Tidak Ada Sanksi bagi Penolak Vaksin Covid-19 di DIY

"Tenaga ahli, perawat, alat harus disiapkan. Mengantre di IGD memang dalam kondisi tertentu," imbuhnya.

Disinggung soal rencana pembangunan rumah sakit darurat, Pembajun mengaku kesulitan untuk menambah Sumber Daya Manusia (SDM). Walaupun untuk membeli alat bisa saja dilakukan.

"Apakah SDM seperti dokter, perawat mau dimobilisasi? Sedikit yang mau, ambil relawan fresh graduate, (tapi) untuk berada di penyakit infeksi tidak mudah," katanya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar dan Kalsel 10 Januari 2021

Saat ini, Dinas Kesehatan DIY coba mengoptimalkan rumah sakit yang ada karena sudah terbentuk sistem.

"Di dalam rumah sakit sudah terbentuk satu sistem bagaimana mengatur shift perawat, dokter dan lainnya," ujar dia.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinkes DIY Yuli Kusumastuti juga membenarkan, adanya pasien Covid-19 yang dirawat di IGD.

Dia menjelaskan kejadian tersebut tidak dialami di rumah sakit rujukan.

"Memang betul mungkin ada itu terjadi (merawat pasien covid di IGD), tapi tidak semuanya memang ada rumah sakit yang benar-benar full," kata dia.

Yuli juga menjelaskan soal rumah sakit yang terkesan menolak pasien Covid-19.

Baca juga: DIY Pastikan Tetap Buka Destinasi Wisata Selama Pembatasan Kegiatan Jawa-Bali

Menurutnya, rumah sakit bukan menolak pasien, tetapi sudah ada antrean di IGD yang menunggu.

"Tempat perawatan penuh, ada satu yang mau masuk ini nanti dulu. Karena ada di IGD yang menunggu jadi seolah-olah ditolak," katanya.

"Lalu misalkan hari ini sembuh dua, pasti yang dimasukkan dulu yang di IGD. Seolah-olah menolak tetapi ini dinamika yang terjadi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com