Suharno mengaku tidak terlalu mempersoalkan respons warga atas sikapnya tersebut.
Ia juga mengaku telah meminta izin ketua RT setempat untuk menutup rumah.
"Orang selalu ada yang pro dan kontra, saya enggak masalah, saya juga tidak mengganggu lingkungan. Saya hanya berusaha menjaga diri," tutur Sabar.
Baca juga: Pembatasan Kegiatan Masyarakat Banyumas Raya, Sekda Cilacap: Kita Masih Menunggu
Tak hanya menutup rumah dengan seng, Sabar Suharno juga memasang CCTV di sekeliling rumahnya. Tujuannya adalah agar ia tahu siapa saja orang yang berkunjung ke rumahnya.
Bahkan ia tidak memperbolehkan temannya dari luar kota datang ke rumahnya.
"Kemarin ada teman saya yang dari luar kota mau mampir ke sini, tapi tidak saya perbolehkan, sudah dekat sini padahal," kata Sabar.
Sementara itu untuk berkomunikasi dengan tetangga, Suharno meletakkan kursi kecil di balik pagar seng di sisi dalam rumah.
Baca juga: Pembatasan Kegiatan Masyarakat, Bupati Banyumas: Segera Kita Tindak Lanjuti
Kursi kecil itu digunakan pijakan saat Sabar Suharno berinteraksi dengan tetangganya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Suharno mengandalkan pedagang keliling dan juga ojek online.
"Di sini banyak pedagang keliling, ada sayur dan lainnya. Kadang anak-anak juga order lewat ojek online," kata pria yang berprofesi sebagai pesulap keliling ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.