Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Akan Kuliah ke Kairo, Seorang Pesulap Pagari Rumahnya dengan Seng Agar Tak Terpapar Corona

Kompas.com - 08/01/2021, 13:53 WIB
Rachmawati

Editor

"Kemarin ada teman saya yang dari luar kota mau mampir ke sini, tapi tidak saya perbolehkan, sudah dekat sini padahal," kata Sabar.

Sementara itu untuk berkomunikasi dengan tetangga, Suharno meletakkan kursi kecil di balik pagar seng di sisi dalam rumah.

Baca juga: Pembatasan Kegiatan Masyarakat, Bupati Banyumas: Segera Kita Tindak Lanjuti

Kursi kecil itu digunakan pijakan saat Sabar Suharno berinteraksi dengan tetangganya.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Suharno mengandalkan pedagang keliling dan juga ojek online.

"Di sini banyak pedagang keliling, ada sayur dan lainnya. Kadang anak-anak juga order lewat ojek online," kata pria yang berprofesi sebagai pesulap keliling ini.

Anak akan ke Kairo, berusaha agar tidak terpapar

Tak hanya ketakutan yang berlebihan. Sabar Suharno melakukan hal tersebut agar ia dan keluarganya tidak terpapar corona.

Karena dalam waktu dekat ini anak pertama Suharno akan melanjutkan kuliah di Kairo, Mesir.

Berbagai persiapan pun telah dilakukan sejak jauh hari. Namun, hingga menjelang keberangkatan anak pertama dari tiga bersaudara ini penyebaran Covid-19 belum terkendali.

"Alasan saya sebenarnya karena anak pertama saya, laki-laki, usianya sekarang 20 tahun mau berangkat ke Kairo tanggal 13 Januari nanti," kata Sabar saat ditemui di rumahnya, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Penyintas Covid-19 yang Donasikan Plasma Darah di Banyumas Masih Minim

Untuk itu lah, Sabar melakukan berbagai cara untuk menjaga kesehatan anaknya agar terhindar dari Covid-19.

"Saya khawatir ketika tinggal berangkat malah terkena Covid-19. Saya sudah berjuang sejak 10 tahun lalu dengan memasukkan dua anak saya ke pondok pesantren, sekarang jadi hafiz, yang mau ke Mesir yang anak pertama," tutur Sabar.

Bahkan, Sabar juga membatasi anak-anaknya untuk keluar rumah, kecuali untuk keperluan yang mendesak.

Baca juga: Dinkes Banyumas: Meski Sudah Divaksin, 3M Tetap Wajib

Keputusan itu juga sempat membuat anak-anaknya protes, namun akhirnya dapat diterima karena demi kebaikan bersama.

"Waktu awal-awal dulu anak-anak enggak boleh keluar sama sekali," kata Sabar.

"Di rumah kan ada HP dan lain-lain, saya juga kerja pakai HP, mbok sampai hilang," ujar Sabar.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com