Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Pria yang Tutup Rumah dengan Seng di Banyumas

Kompas.com - 08/01/2021, 13:34 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Di balik keputusan menutup rumah dengan pagar keliling seng, Sabar Suharno (46) ternyata tidak semata-mata karena ketakutan berlebih dengan Covid-19.

Warga RT 002 RW 010, Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ini tak ingin impian dirinya dan anaknya gagal akibat terpapar Covid-19.

Ya, dalam waktu dekat ini anak pertama Suharno akan melanjutkan kuliah di Kairo, Mesir.

Berbagai persiapan pun telah dilakukan sejak jauh hari.

Namun, hingga menjelang keberangkatan anak pertama dari tiga bersaudara ini penyebaran Covid-19 belum terkendali.

"Alasan saya sebenarnya karena anak pertama saya, laki-laki, usianya sekarang 20 tahun mau berangkat ke Kairo tanggal 13 Januari nanti," kata Sabar saat ditemui di rumahnya, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Saking Takut Corona, Pria di Banyumas Pagari Rumah dengan Seng

Untuk itu lah, Sabar melakukan berbagai cara untuk menjaga kesehatan anaknya agar terhindar dari Covid-19.

"Saya khawatir ketika tinggal berangkat malah terkena Covid-19. Saya sudah berjuang sejak 10 tahun lalu dengan memasukkan dua anak saya ke pondok pesantren, sekarang jadi hafiz, yang mau ke Mesir yang anak pertama," tutur Sabar.

Bahkan, Sabar juga membatasi anak-anaknya untuk keluar rumah, kecuali untuk keperluan yang mendesak.

Keputusan itu juga sempat membuat anak-anaknya protes, namun akhirnya dapat diterima karena demi kebaikan bersama.

"Waktu awal-awal dulu anak-anak enggak boleh keluar sama sekali," kata Sabar.

Selain untuk melindungi keluarga dari Covid-19, lanjut Sabar, keputusannya menutup rumah dengan seng dan memasang CCTV juga untuk keamanan.

"Di rumah kan ada HP dan lain-lain, saya juga kerja pakai HP, mbok sampai hilang," ujar Sabar.

Baca juga: Pembatasan Kegiatan Masyarakat Banyumas Raya, Sekda Cilacap: Kita Masih Menunggu

Diberitakan sebelumnya, selama hampir dua pekan terakhir, Sabar bersama istri dan ketiga anaknya memilih membatasi interaksi dengan orang luar.

Ia menutup rapat rumahnya menggunakan pagar keliling yang terbuat dari seng.

Praktis, bagian depan rumah Sabar yang berada di kawasan permukiman padat penduduk itu tidak terlihat sama sekali, kecuali lembaran seng yang mengelilingi rumah.

Pada bagian pojok, disediakan pintu kecil untuk akses keluar masuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com