Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Bulan Bekerja di Kapal Ikan di Taiwan, Pemuda Gunungkidul Meninggal

Kompas.com - 05/01/2021, 12:13 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Seorang pekerja kapal penangkap ikan di Taiwan, Sunakip (26) Warga Padukuhan Temuireng 2, Kalurahan Girisuko, Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta, meninggal dunia. Keluarga berharap jenazah bisa dipulangkan beserta dua orang temannya.

Dukuh Temuireng 2 Arif Apriyanto mengatakan, pihaknya menerima kabar meninggalnya Sunakip dari pihak sekolah tempat pria itu pernah menimba ilmu, disusul perusahaan yang memberangkatkan korban ke Taiwan pada Senin (4/1/2021) petang.

Sunakip yang sudah 16 bulan bekerja di Taiwan itu dikabarkan meninggal karena sakit.

Baca juga: Kapal Penangkap Ikan Terbakar, Dua ABK Terperangkap Api dan Tewas

Dari kabar yang dia terima, Selasa ini korban akan diotopsi oleh rumah sakit dan kepolisian di sana.

"Mereka yang di Taiwan belum bisa menyatakan kematian. Sakit dibawa ke rumah sakit tidak tertolong," kata Arif saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon Selasa (5/1/2021).

"Nanti setelah autopsi akan diberitahukan penyebab kematiannya," kata Arif.

Almarhum Sunakip anak pasangan Gani dan Wagiyah ini merupakan putra kedua dari tiga bersaudara. Korban berangkat bersama dua orang lainnya, Udiantoro dan Edi Susanto, yang juga masih bertetangga. Mereka bekerja di kapal penangkap ikan di Taiwan.

"Pemerintah kalurahan dan keluarga berharap korban bisa dimakamkan di sini (Gunungkidul), dan kedua orang temannya juga dipulangkan," kata Arif.

Baca juga: Ada 2 Anak di Kapal Penangkap Ikan yang Hilang Terseret Ombak

Kepala Sekolah SMK N 1 Tanjungsari Muhammad Ikhsanudin mengakui Sunakip adalah alumni SMK N 1 Tanjungsari. Namun demikian, pihaknya tidak mengetahui keberangkatan korban ke Taiwan.

Sebab, sejak beberapa tahun terakhir ini tidak merekomendasikan untuk alumninya bekerja di kapal penangkap ikan di Taiwan.

"Kami saja baru menelusuri, menurut teman-teman nya iya. Belum menelusuri penyebabnya apa (meninggalnya)," kata Ikhsan.

Menurut Ikhsanudin, pihaknya tidak merekomendasikan ke Taiwan karena adanya informasi tentang buruknya pekerja di sana. Pihaknya juga tidak bekerja sama dengan penyalur tenaga kerja ke Taiwan yang memberangkatkan korban.

"Kami menelusuri, itukan kami mem-blacklist untuk Taiwan. Kami tidak merekomendasikan untuk ke sana. Ini berangkatnya dari sana," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com