Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Penangkap Ikan Jepang Terbakar, ABK Asal Sulut Hilang

Kompas.com - 04/03/2014, 07:42 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Satu warga asal Sulawesi Utara yang bekerja di kapal penangkap ikan Jepang yang terbakar, Hebert Simon Liunsanda (45) hingga kini belum diketahui keberadaannya.

"Dia bekerja di Kapal Ikan Kaisei Maru No 8. Kapal itu terbakar di perairan Prefektur Kochi pada Minggu (2/3/2014)," ujar Ketua Gambatte Indonesia, Asriel Tatande, di Manado, Selasa (4/3/2014).

Asriel mendapat informasi hilangnya Hebert dari Ketua Gambatte Jepang, Shuhei Nishimoto di Jepang. Gambatte merupakan organisasi gabungan tenaga magang Indonesia di Jepang.

Menurut dia, petugas dari Coast Guard dan Maritime Self Defence Force Jepang telah menemukan empat anak buah kapal (ABK) dari tujuh ABK yang ada di atas kapal tersebut.

"Yang sudah ditemukan dua warga Jepang dan dua warga Indonesia. Sementara tiga warga Indonesia lainnya belum ditemukan termasuk Hebert," tambah Asriel.

Kapal Kasei Maru No 8 dikabarkan hilang pada Minggu (2/3/2014) dan ditemukan di lepas pantai Prefektur Kochi sejauh 410 km dari daratan.

Ketika ditemukan, kapal dalam kondisi terbakar seluruh permukaanya termasuk ruang kemudi. Kapal milik Sirius Ocean Incorporation itu berangkat dari Pelabuhan Kochi pada 20 Februari 2014 untuk menangkap Tuna.

Semula, kapal dengan bobot 19 ton tersebut direncanakan akan sandar kembali di Pelabuhan Nachi Katsuura di Prefektur Wakayama pada 4 Maret nanti.

Dikabarkan pula perusahan penyalur ABK, Fuji Bussan yang berkantor di Kota Shizouka kini telah membawa para korban yang ditemukan ke rumah sakit yang berada di Kota Kochi.

Konsulat Jenderal RI di Osaka terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di Jepang, termasuk Coast Guard Jepang serta perusahaan pemilik kapal untuk menangani korban asal Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com