Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Bocah 12 Tahun Diterkam Buaya, Berhasil Selamat Setelah Melawan dan Pegangan Tiang

Kompas.com - 03/01/2021, 20:06 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kejadian menegangkan dialami Andi Amin (12), bocah asal Kampung Selambai, Lok Tuan, Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Pasalnya, saat sedang asik berenang bersama sejumlah rekannya di laut dekat pemukimannya pada Rabu (30/12/2020) sore, ia diterkam buaya berukuran 2,5 meter.

Beruntung saat kejadian itu korban sedang berada di dekat tangga jembatan.

Sehingga saat kaki kirinya digigit dan hendak ditarik ke dasar laut, korban langsung berpegangan erat kepada tiang tangga dan kaki satunya menendang kepala buaya tersebut hingga gigitannya lepas.

"Kalau Andi itu enggak pegang tiang tangga, kemungkinan tidak bisa selamat. Karena pas ditarik ke dasar, pasti tidak bisa melawan," terang paman korban, Bachtiar (46), Kamis (31/12/2021).

Baca juga: Cerita Bocah 12 Tahun Lolos dari Terkaman Buaya, Pegang Erat Tiang hingga Tendang Kepala Buaya

Saat kejadian itu, rekannya yang ikut berenang dengan korban tidak ada yang tahu jika Andi diserang buaya.

Mereka terkejut setelah mengetahui kaki korban terluka dan mengeluarkan banyak darah.

Bahkan, Bachtiar yang saat itu berada di lokasi kejadian awalnya tidak percaya dengan pengakuan korban.

Namun, tak berselang lama buaya tersebut terlihat muncul di permukaan laut.

"Kami baru percaya, pas buaya itu muncul setelah menyerang Andi," sebutnya.

Setelah kejadian itu, korban langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.

Baca juga: Ini Sosok Rashda Diana, Istri Din Syamsuddin

Sudah ada larangan

Bhabinkamtibmas Kelurahan Lok Tuan, Ahmad Bajuri mengatakan, di lokasi korban diserang buaya itu sebenarnya sudah ada papan peringatan larangan berenang.

Pasalnya, di lokasi itu memang diketahui ada buaya yang sering berkeliaran. Namun demikian, memang banyak warga yang tak mengindahkan.

"Di sana memang sering ada buaya. Makanya di situ ada papan peringatan. Bahkan kita juga sudah sering ingatkan warga di sana," kata Bajuri.

Terkait konflik manusia dengan buaya, ia menyebut di Lok Tuan sudah ada 6 kejadian selama 5 tahun terakhir.

"Kalau di tempatnya Andi Amin berenang memang sering ada buaya. Di sana sudah 3 anak jadi korban. Makanya kita kasih papan peringatan. Tapi namanya anak-anak, kan susah dikasih tahu," ucapnya.

Baca juga: Gara-gara Timbulkan Kerumunan, Pesta Pernikahan Dibubarkan dan Pengantin Ditetapkan Tersangka

Habitatnya rusak

Paman korban, Bachtiar mengatakan, munculnya buaya di dekat pemukiman warga tersebut diketahui sudah berulang kali terjadi.

Hal itu karena habitat aslinya rusak sejak adanya penimbunan untuk kepentingan industri di daerah tersebut.

Sehingga, predator tersebut pindah di sekitar area pemukiman warga di Lok Tuan.

Terkait dengan kondisi itu, warga mengaku sudah sering melaporkannya kepada pemerintah Kota Bontang. Namun, hingga saat ini dianggap tidak ada respons.

"Kalau pun ada buaya, tapi enggak mungkin kita enggak boleh berenang. Kita ini masyarakat kampung diatas laut. Hidup dari laut. Jadi kalau kondisinya begini. Mau enggak mau hidup berdampingan buaya. Walaupun itu beresiko," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Kronologi Bocah Selambai Bontang Melepaskan Diri dari Terkaman Buaya Berukuran 2,5 Meter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com