Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 8 Remaja Lakukan "Prank" Pocong, Sopir Lari dan Truk Alami Kecelakaan

Kompas.com - 19/12/2020, 06:46 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Sebuah truk di Jalan Denpasar-Gilimanuk, Yeh Embang, Jembrana, Bali mengalami kecelakaan dan tergelincir di selokan, Jumat (18/12/2020).

Sementara, sang sopir meninggalkan truk dan lari ketakutan.

Di balik kecelakaan itu, sang sopir ternyata sempat melihat sosok pocong.

Ternyata pocong tersebut adalah bagian dari aksi prank yang dilakukan sekelompok remaja demi konten video.

Baca juga: Demi Konten Video, 8 Remaja Bikin Prank Pocong hingga Sebabkan Kecelakaan Truk

Bermula singkirkan ban di jalan

Ilustrasi jalan raya.SHUTTERSTOCK/THE MOLOSTOCK Ilustrasi jalan raya.
Seorang pemilik mobil derek yang membantu mengevakuasi truk, I Putu Sandi Artha Wiguna menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (18/12/2020).

Sebuah truk awalnya melaju dari arah Pelabuhan Gilimanuk menuju ke Denpasar.

Namun di tengah jalan, korban melihat ada sebuah ban sepeda motor yang tergeletak di jalanan.

Sang sopir yang mengetahui hal itu, berniat baik menyingkirkan ban sepeda tersebut.

"Sopir mau minggirin ban, takutnya ada sepeda motor, nanti kecelakaan," kata Wiguna, Jumat (18/12/2020).

Tapi setelah sopir turun ia melihat hal yang membuatnya ketakutan.

Baca juga: Polisi Siram Minuman Beralkohol ke Sopir Bus Saat Razia Miras, Videonya Viral, Ini Kata Kapolsek

 

Hantu,Shutterstock Hantu,
Muncul pocong dari belakang mobil

Setelah berhasil menyingkirkan ban, sang sopir berjalan ke truk untuk melanjutkan perjalanannya.

Tapi betapa kagetnya sang sopir, ia melihat di belakang truk ada sosok pocong.

Panik, sopir tersebut memutuskan lari dan meninggalkan truknya.

"Truknya itu kayak mau jalan pelan-pelan, kayak engga kuat remnya, dia cepat-cepat balik ke truk, dia mau nyamperin mobil tiba-tiba ada pocong di belakang mobil dan dia lari ke barat," kata dia.

Ketika ditinggalkan, truk yang mesinnya masih hidup itu tiba-tiba berjalan ke depan.

Lantaran jalanan sedikit menurun, truk akhirnya tergelincir ke selokan.

Saat sang sopir berlari, ia mendengar tawa sekelompok remaja yang kemudian kabur dari lokasi itu.

Baca juga: Kisah Haru Sulkifli, Berhasil Menjadi TNI AL Pertama di Kampungnya, Berjuang Kayuh Perahu 17 Km Saat Tes

Truk alami kerusakan, laporkan ke polisi

Ilustrasi polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi polisi
Akibat kecelakaan tersebut, bemper depan truk mengalami kerusakan.

Truk pun harus dievakuasi dengan bantuan mobil derek.

Kendaraan tersebut dibawa ke bengkel terdekat untuk diperbaiki.

Tak terima dengan aksi prank tersebut, sopir melaporkan ke Polsek terdekat.

Baca juga: Video Prank Daging Kurban Isi Sampah, 2 Kamerawan YouTuber Edo Putra Masuk DPO

8 anak di bawah umur ditangkap

Menyusul insiden itu, Polres Jembrana menangkap 8 anak di bawah umur yang melakukan prank pocong.

Kapolres Jembrana membenarkan jika sekelompok anak itu melakukan lelucon demi konten video.

"Betul (konten) dan kita cek ternyata di bawah umur senua," kata Kapolres Jembrana AKBP Ketut Gede Adi Wibawa.

Tak hanya para pelaku, polisi juga memanggil seluruh orangtua anak-anak tersebut untuk dibina.

"Jadi kita sudah panggil orangtuanya kepala desa kita berikan pembinaan biar tidak mengulangi lagi," tutur dia.

Kapolres berharap prank ini menjadi yang terakhir dan tak terulang lagi.

Sebab hal tersebut bisa membahayakan nyawa bagi pengguna jalan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor: Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com