Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Quick Count LSI Denny JA di Pilkada Tasikmalaya Meleset, Akademisi: LSI Harus Jelaskan ke Publik

Kompas.com - 17/12/2020, 13:22 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Hasil hitung cepat atau quick count LSI Denny JA meleset di Pilkada Tasikmalaya.

Pada 9 Desember 2020 beberapa jam setelah pemungutan suara di Pilkada Serentak 2020, LSI Denny JA merilis hasil quick count dengan data masuk 99,0 persen.

Pasangan nomor urut 04 Iwan Saputra-Iip Miftahul Paozz unggul dengan raihan suara 34,66 persen. Disusul pasangan nomor urut 02 Ade Sugianto-Cecep Nurul Yakin 30,46 persen. Sementara pasangan lain nomor urut 01 Azies Rismaya Mahpud-Haris Sanjaya mendapat 22,91 persen dan pasangan independen nomor urut 03 Cep Zamzam-Padil Karsoma 11,75 persen. Lembaga survei ini menyebut margin error 1 persen.

Baca juga: Quick Count LSI Denny JA Data 99,00 Persen Pilkada Kabupaten Tasikmalaya: Iwan-Iip Unggul

Kemudian saat data masuk 100 persen, hasil quick count LSI Denny JA sedikit berubah. Pasangan Iwan-Iip tetap unggul dengan perolehan suara 33,99 persen. Sedangkan Ade-Cecep 31,29 persen. Sementara pasangan Azies-Haris mendapat 23,14 persen dan Cep Zamzam-Padil meraih 11,58 persen.

Namun hasil quick count LSI Denny JA berbeda jauh dengan hasil pleno KPU yang digelar pada Selasa (15/12/2020) hingga Rabu (16/12/2020).

Pasangan Ade-Cecep malah unggul tipis dengan raihan 315.332 suara atau 32,18 persen. Sementara pasangan Iwan-Iip mendapat 308.259 suara atau 31,47 persen. Selisih perolehan suara kedua pasangan ini hanya 0,71 persen.

Sementara pasangan lainnya, Azies-Haris mendapat 221.924 suara atau 22,64 persen dan pasangan independen Cep Zamzam-Padil memperoleh 113.571 suara atau 11,59 persen.

Baca juga: Rapat Pleno KPU, Calon Petahana Unggul Tipis di Pilkada Tasikmalaya

Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya Zamzam Jalamudin mengatakan, setelah rekapitulasi suara secara manuali dilaksanakan, pihaknya tinggal pemenang Pilkada Kabupaten Tasikmalaya.

"Tahapan berikutnya adalah penetapan hasil rekapitulasi Pilkada Kabupaten Tasikmalaya sekaligus pemenang Pilkada Tasikmalaya periode 2020-2025," kata Zamzam, Rabu.

Akademisi: aneh

Menanggapi perbedaan jauh hasil quick count LSI Denny JA dengan pleno KPU, Ketua Umum Alumni STIA Tasikmalaya yang juga dosen di beberapa perguruan tinggi, Dr Undang Sudrajat, mengaku merasa aneh.

Menurutnya, secara metodologis, quick count jika dilakukan dengan benar hasilnya jarang meleset. Margin error atau toleransi kesalahan biasanya hanya 1 persen dan hasilnya tidak akan berbeda jauh dari KPU.

Undang mengatakan, LSI Denny JA harus menalaah masalah ini. Ia menduga perbedaan hasil ini karena ada masukan dari data quick count yang salah, terus malah berusaha mengubah hasil di beberapa kecamatan.

"Oleh karena itu, LSI harus menjelaskan ke publik, khususnya warga Kabupaten Tasikmalaya, apakah QC yang mereka lakukan salah metode, human error atau ada hal lain," kata Undang kepada Kompas.com melalui percakapan WhatsApp, Kamis (17/12/2020).

Undang juga merasa heran karena hasil qucik count LSI Denny JA di daerah lain yang menggelar Pilkada Serentak 2020 hampir sama dengan hasil di KPU.

"Namun kenapa di Tasikmalaya meleset?" tanya Undang.

Menurut Undang, penting bagi LSI Denny JA untuk menjelaskan masalah ini ke publik karena menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap konsultan politik. Jangan sampai kepercayaan masyarakat terhadap lembaga survei menurun.

"Lembaga sebesar LSI disayangkan kalau dalam QC meleset jauh. Kredibilitas lembaga dipertaruhkan. Makanya harus benar-benar dikaji," kata Undang.

Hal sama disampaikan calon bupati Tasikmalaya nomor urut 4, Iwan Saputra. Iwan meminta LSI Denny JA membuka data quick count ke publik agar integritasnya semakin dipercaya.

"(LSI Denny JA) buka datanya ke publik, biar publik semakin percaya validitas data maupun integritas LSI," kata Iwan melalui sambungan telepon.

Direktur LSI Network Holding Ari Nugroho saat dikonfirmasi Kompas.com via aplikasi WhatsApp hingga berita ini ditulis belum menjawab. 

Baca juga: Pilkada Tasikmalaya, Paslon Unggul Versi Quick Count LSI Denny JA Beda dengan Real Count KPU

Namun sebelumnya, Ari mengatakan, pihaknya tidak bisa membandingkan hasil quick count LSI Denny JA dengan quick count lainnya, termasuk KPU.

"Silakan nanti tunggu hasil akhir real count KPU saja karena kita tidak bisa membandingkan hasil quick count kita dengan quick count lainnya (termasuk KPU). Karena kita tidak pernah tahu metodologi penghitungan yang digunakan. Jadi, kita tunggu saja hasil akhirnya," kata Ari saat dihubungi Kamis (10/12/2020) lalu.

Baca juga: Hasil Pilkada 2020, Pesta Demokrasi di Tengah Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com