Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Desember, SD di Surabaya Gelar Simulasi Belajar Tatap Muka

Kompas.com - 15/12/2020, 22:22 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menggelar simulasi sekolah tatap muka bagi pelajar kelas enam sekolah dasar (SD). Simulasi dilakukan agar pelajar terbiasa dengan adapatasi kebiasaan baru sebelum sekolah tatap muka resmi dibuka.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, tahap awal simulasi tersebut akan diikuti 25 sekolah yang tersebar di lima wilayah di Surabaya, yakni barat, pusat, utara, selatan dan timur.

"Saya inginnya di awal sebelum mereka masuk sekolah sudah ada simulasi. Jadi nanti di akhir-akhir Desember kita adakan simulasi membiasakan anak-anak sekolah," kata Wali Kota Risma di rumah dinas, Jalan Sedap Malam, Senin (13/12/2020).

Dinas Pendidikan Surabaya telah menggelar simulasi sekolah tatap muka bagi pelajar kelas sembilan sekolah menengah pertama (SMP). 

Simulai yang dilakukan sejak senin (7/12/2020), diikuti 14 SMP negeri dan swasta di Surabaya.

Baca juga: Setelah Membunuh, Para Pelaku Foto Bersama Jasad Korban, Mereka Edarkan untuk Teror Warga

"Sudah satu minggu mulai Senin kemarin. Alhamdulillah kalau anak SMP kemarin tidak ada kendala, kalau SD kan belum," ungkap dia.

Oleh sebab itu, Risma ingin ada simulasi untuk pelajar SD. Sehingga, pihaknya bisa mendapat gambaran secara utuh pola interaksi siswa SD dalam mengikuti pelajaran di sekolah.

"Karena kan beda, kalau anak SMP lebih mudah diarahkan. Jadi sebelum masuk sekolah, saya inginnya ada simulasi," terangnya.

Sebelum simulasi dimulai, Pemkot Surabaya akan menggelar tes swab massal kepada pelajar itu.

Hal itu untuk memastikan kondisi kesehatan siswa dan meyakinkan para orangtua.

"Karena ada keraguan dari orang tua juga. Orang tua ada yang ragu, takut anaknya sekolah. Tapi kalau anaknya kita swab itu kan tidak ada lagi keraguan untuk sekolah," terang dia.

 

Semenetara itu, Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo menjelaskan, ada ketentuan yang dibuat dalam penerapan sekolah tatap muka selama pandemi Covid-19.

Pelajar harus dalam kondisi sehat dan dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan tes swab.

Ketentuan ini juga berlaku bagi para guru dan seluruh tenaga pendidikan yang hadir di sekolah.

"Kemudian ada persetujuan oleh orang tua. Jadi mereka semua (pelajar) yang datang di sekolah tatap muka harus mendapat persetujuan dari orang tua," kata Supomo.

Baca juga: Soal Tawaran Posisi Menteri Sosial, Risma: Saya Ikut Bu Mega Saja...

Di samping itu, kata dia, simulasi tatap muka dapat digelar dengan syarat persetujuan dari komite sekolah serta dukungan sarana prasarana protokol kesehatan.

"Untuk selebihnya sarana prasarana protokol kesehatan harus disiapkan dengan kalkulasi jumlah murid yang datang," katanya.

Dalam melaksanakan simulasi sekolah tatap muka, Pemkot Surabaya juga melibatkan lembaga yang fokus di bidang kesehatan.

Dengan harapan, mereka dapat memberikan masukan dan evaluasi agar proses belajar tatap muka di sekolah berjalan lancar dan mencegah penyebaran Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com