Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Mantan Datang Saat Resepsi, Pengantin Perempuan Histeris | Mobil Patroli Polisi Tertabrak KA

Kompas.com - 15/12/2020, 06:37 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang pengantin wanita di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menangis histeris hingga pingsan di pelamin saat didatangi sang mantan dalam resepsi pernikahannya.

Pria mantan kekasih dari pengantin wanita itu bernama Dayat, warga Lombok Barat.

Dayat datang ke pernikahan mantannya, Aolina Alfia Lestari hanya untuk memberikan selamat kepada kedua mempelai.

Sementara itu, mobil patroli polisi Polsek Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, tertabrak kereta api.

Akibatnya, tiga orang anggota yakni dua anggota polisi meninggal dunia dan satu anggota TNI belum ditemukan.

Dua anggota polisi yang meninggal yakni, Aipda Samsul Hadi dan Bripka Slamet Mulyono. Sedangkan anggota TNI yang belum ditemukan yakni Pelda Eko Budi.

Peristiwa itu terjadi di perlintasan KA Dukuh Siboto RT 011, Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, Minggu (13/12/2020) sekitar pukul 23.00 WIB.

Usai kejadian itu, polisi telah berkoordinasi dengan Daop 6 Yogyakarta untuk melakukan penutupan perlintasan kereta api.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

1. Mantan datang saat resepsi, pengantin perempuan histeris

tangkapan layar Viral Pengantin Perempuan Menangis Histeris Saat Sang Mantan Datang ke Acara Resepsi.KOMPAS.COM/IDHAM KHALID tangkapan layar Viral Pengantin Perempuan Menangis Histeris Saat Sang Mantan Datang ke Acara Resepsi.

Seorang pengantin wanita menangis histeris saat melihat mantannya hadir dalam acara pernikahannya.

Kata Dayat, ia hadir di acara tersebut setelah mendapat udangan.

Maksud kedatangannya pun ingin memberikan selamat kepada dua mempelai.

"Niat saya baik datang ke sana, malah saya rela lho dari Lombok Barat sampai Lombok Timur demi melihat kedua mempelai bahagia, tersenyum manis keluar dari bibirnya, dan saya juga ikut senang jika dia senang atau bahagia," kata Dayat, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (13/12/2020).

Terkait dengan kejadian itu, Dayat meminta maaf. Ia mengaku tidak berniat untuk membuat kegaduhan.

"Saya juga minta maaf sama keluarga dari mempelai cowok, saya hargai undangan pernikahannya. Saya punya sempat makanya saya hadir," kata Dayat.

Baca juga: Pengantin Perempuan Histeris hingga Pingsan di Pelaminan, Mantan: Saya Senang jika Dia Bahagia

 

2. Mobil patroli polisi tertabrak KA

Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara kecelakaan mobil patroli Polsek Kalijambe tertabrak kereta api di Dukuh Siboto RT 11 Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, Senin (14/12/2020).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara kecelakaan mobil patroli Polsek Kalijambe tertabrak kereta api di Dukuh Siboto RT 11 Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, Senin (14/12/2020).

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi mengatakan, peristiwa itu terjadi berawal saat mobil patroli yang ditumpangi anggotanya akan melaksanakan patroli gabungan dengan melibatkan jajaran Kodim 0725/Sragen.

Saat melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba ada kereta dari arah utara dari Pasar Senen hendak menuju Blitar hingga tabrakan pun terjadi.

Kata Ardi, di lokasi terjadinya kecelakaan itu tidak ada palang pintu.

"Pintu perlintasan itu memang tanpa palang pintu dan tidak ada yang menjaga," kata Ardi kepada wartawan di Sragen, Senin (14/12/2020).

Terkait dengan jenazah dua anggotanya, kata Ardi, sudah dilakukan evakuasi. Sementara untuk Pelda Eka Budi masih dalam pencarian.

"Saat ini sudah dilakukan evakuasi untuk jenazah atas nama Aipda Samsul Hadi sudah dievakuasi dan Bripka Slamet Mulyono sedang proses," ungkapnya.

Menutur Ardi, kemungkinan Pelda Eka terjdtuh ke Sungai Cemoro tak jauh dari lokasi kejadian.

"Kalau belum diketemukan kita akan susur sungai," ujarnya.

Baca juga: Mobil Patroli Polsek Kalijambe Tertabrak Kereta di Sragen, 2 Polisi Tewas, 1 Anggota TNI Belum Ditemukan

 

3. Dari rekonstruksi terungkap anggota FPI ingin merebut senjata polisi

Adegan penggeledahan para rekonstruksi kasus penembakan enam anggota FPI di rest area KM 50 tol Jakarta-Cikampek, Senin (14/12/2020) dini hari.KOMPAS.COM/FARIDA Adegan penggeledahan para rekonstruksi kasus penembakan enam anggota FPI di rest area KM 50 tol Jakarta-Cikampek, Senin (14/12/2020) dini hari.

Polisi melakukan rekonstruksi kasus penembakan terhadap enam anggota Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari.

Rekonstruksi yang dilakukan polisi tersebut untuk mengetahui kejadian itu.

Reka ulang sendiri di lakukan di empat titik.

Dari hasil rekonstruksi, terungkap jika empat anggota FPI ingin merebut senjata milik polisi saat mereka hendak dibawa ke Polda Metro Jaya dengan menggunakan mobil petugas.

Sementara dua anggota FPI lainnya sudah tewas.

Diketahui keempatnya berada di bagian belakang mobil Daihatsu Xenia yang dikendarai petugas.

"Upaya dari penyidik untuk melakukan pembelaan, sehingga dilakukan tindakan tegas terukur," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian.

Setelah mengalami luka, keempat anggota FPI tersebut dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Baca juga: Dari Rekonstruksi Terungkap Anggota FPI Ingin Merebut Senjata Polisi

 

4. Pengakuan sang mantan pengantin perempuan

Ilustrasi pernikahanShutterstock Ilustrasi pernikahan

Dayat, mantan kekasih dari mempelai wanita yang menangis histeris hingga pingsan di pelamin mengaku datang ke acara itu hanya ingin memberi ucapan selamat.

"Niat saya baik datang ke sana, malah saya rela lho dari Lombok Barat sampai Lombok Timur demi melihat kedua mempelai bahagia, tersenyum manis keluar dari bibirnya, dan saya juga ikut senang jika dia senang atau bahagia," kata Dayat saat dikonfrimasi Kompas.com, Minggu (13/12/2020).

Kata Dayat, ia hadir di acara tersebut setelah mendapat udangan.

"Saya datang di sana berdasarkan karena undangan, saya hargai, saya datang juga bersamaan dengan keluarganya mempelai cewek," ungkapnya.

Diceritakan Dayat, ia pernah menjalin asmara dengan Lestari sekitar dua tahun.

Dari hubungan itu, kata Dayat, banyak kenangan yang dilalui bersama mantannya, bahkan mereka pernah berbicara untuk jenjang yang lebih serius.

"Banyak memori mungkin di kala itu masih dia kenang, ingat, dan sekarang tidak percaya dengan dirinya sendiri sampai sudah menjalin hubungan tingkat serius," ujarnya.

Baca juga: Niat Saya Baik Datang ke Sana, demi Melihat Kedua Mempelai Bahagia, Tersenyum Manis Keluar dari Bibirnya

 

5. Zona merah di Jabar bertambah jadi 8 daerah

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri konferensi pers di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (14/12/2020).KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri konferensi pers di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (14/12/2020).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, zona merah di Jabar bertambah menjadi 8 daerah.

Zona merah berarti kawasan tersebut memiliki tingkat risiko tinggi penularan virus corona.

Adapun daerah yang menjadi zona merah yakni, Kabupaten Garut, Kabupaten Karawang, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Bekasi.

Kemudian, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Depok dan Kota Cimahi.

Hal itu disampaikan Ridwan seusai menghadiri rapat koordinasi secara virtual bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (14/12/2020).

"Zona merah kita bertambah menjadi 8 daerah, kita harus wasapda. Kepada yang zona merah untuk terus memperhatikan potensi yang akan terjadi," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Baca juga: Zona Merah di Jabar Bertambah Jadi 8 Daerah

 

Sumber: KOMPAS.com (penulis: Idham Khalid, Labib Zamani, Farida Farhan, Dendi Ramdhani | Editor : Khairina, Candra Setia Budi, Dony Aprian, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com