PONTIANAK, KOMPAS.com - Kepala Balai Taman Nasional Gunung Palung (Tanagupa) Matheas Ari Wibawanto menjelaskan penyebab jatuhnya pesawat latih milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) jenis microlight trike, Jumat (11/12/2020) pagi.
Menurut dia, insiden kecelakaan diduga akibat cuaca yang berubah secara tiba-tiba disertai dengan angin kencang.
Selain itu, power gas pesawat yang tidak berfungsi secara maksimal pada saat melakukan tes penerbangan.
"Kami melakukan test flight rutin setiap hari," kata Ari dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat sore.
Baca juga: Pesawat Latih KLHK Jatuh di Kabupaten Ketapang, 2 Orang Terluka
Dia menerangkan, kegiatan memanaskan mesin dan test flight pesawat microlight trike memang dilakukan rutin setiap hari.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk pemeliharaan pesawat sehingga kondisinya tetap layak terbang.
"Test flight dilakukan di sekitar landasan pacu Balai Taman Nasional Gunung Palung," ujar Ari.
Ari menyebut, insiden tersebut mengakibatkan dua orang staf Tanagupa, bernama Wahyudi Santoso dan Yusuf harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Wahyudi merupakan pilot senior sejak 2009. Sedangkan Yusuf yang telah menggeluti pengoperasionalan pesawat trike selama kurang lebih enam bulan,
"Saat ini kondisi kedua pegawai kami dalam perawatan dokter di RS Fatima dalam kondisi sadar, bisa berkomunikasi dengan baik dan mengalami cedera di bagian kaki kiri (fraktur tulang)," ungkap Ari.
Baca juga: Distribusi Logistik untuk Pilkada Yahukimo, Papua, Belum Selesai karena Jumlah Pesawat Minim
Sebagai informasi, sebuah pesawat latih milik jatuh di kawasan gambut Desa Sungai Awan, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat ( Kalbar).
Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Kombes Pol Donny Charles Go menerangkan, pesawat jenis microlight trike itu diawaki pilot Yusuf Muhammad dan Wahyudi Santoso sebagai instruktur.
"Korban mengalami luka patah kaki dan luka gores, selanjunya korban dibawa ke RS Fatimah Ketapang untuk dilakukan pertolongan medis,” kata Donny saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/12/2020) siang.