Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/12/2020, 17:59 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kasus penganiayaan yang dilakukan Aswin (52), terhadap Iwan, tukang bakso yang ditendang hingga terpental berujung damai dan pencabutan laporan di polisi.

Proses damai dan pencabutan laporan dilakukan di Mapolresta Jambi, pada Senin (7/12/2020) siang.

Kepada korban, pelaku meminta maaf atas kejadian tersebut.

Selain itu, keluarga pelaku juga sempat menawarkan ganti rugi untuk berobat kepada korban. Namun, tawaran tersebut ditolak Iwan.

Berikut fakta baru selengkapnya yang Kompas.com rangkum:

1. Keluarga pelaku tawarkan biaya pengobatan

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Setelah kejadian itu, keluarga Aswin mendatangi rumah bos bakso tempat Iwan bekerja.

Kepada korban, keluarga pelaku meminta maaf atas kejadian tersebut.

Agus, anak pemilik usaha Bakso Mas Nasib tempat Iwan bekerja mengatakan, keluarga Aswin datang ke rumahnya pada Sabtu (5/12/2020).

Saat datang, mereka meminta maaf dan menawarkan ganti rugi untuk berobat.

"Tapi, Pak Iwan menolaknya. Emang enggak mau nerima uang dari mereka," kata Agus, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (7/8/2020).

Baca juga: Polisi Tangkap Pembeli yang Tendang Tukang Bakso hingga Terpental, Pelaku Mengaku Menyesal

 

2. Sepakat berdamai

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Kanit Reserse Kriminal Polresta Jambi AKP Handres membenarkan bahwa kasus penganiayaan yang sempat viral di media sosial tersebut diselesaikan secara damai.

"Iya tadi siang mereka datang ke kantor dan mengajukan perdamaian serta mengajukan pencabutan laporan," ungkapnya.

Kata Handres, sebenarnya pihaknya sudah siap mengirimkan perkara tersebut ke Kejakasaan.

"Namun, dari kedua belah pihak sepakat melakukan perdamaian. Jadi kita utamakan restorative justice," jelasnya.

Atas kejadian itu, Handres pun mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam bertindak, bersikap, dan berbicara yang dapat menimbulkan kerugian, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

"Setiap perbuatan pasti ada ganjarannya. Kita harus yakini bahwa tidak ada perbuatan atau pelanggaran yang tidak dapat dihukum, semua akan ditindak," tegasnya.

Baca juga: Kasus Tukang Bakso Ditendang Berujung Damai, Korban Tolak Ditawari Uang Berobat

 

3. Iwan lega

Ilustrasi bakso urat. Dok. Shutterstock/Zulfikri Sasma Ilustrasi bakso urat.

Usai berdamai dengan Aswin, pembeli yang menendangnya hingga terpental, Iwan mengaku lega.

Kata Iwan, penyelesaian permasalahan secara kekeluargaan tersebut, membuat dirinya menemukan saudara, dan tidak terbebani lagi ke depannya untuk menjalankan usahanya.

"Sudah lega, sudah jadi saudara mas. Jadi kedepannya saya juga nyaman mau buka usaha di Jambi ini," kata Iwan, dikutip dari TribunJambi.com.

Baca juga: Keluarga Pria Penendang Tukang Bakso Datangi Rumah Korban dan Sudah Minta Maaf

 

4. Pelaku minta maaf

Ilustrasi minta maafWebma Ilustrasi minta maaf

Sementara itu, Aswin, pelaku yang menendang Iwan, meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukannya kepada korban dan masyarakat Jambi.

Atas kejadian itu, Aswin mengaku mendapat pelajaran besar, terlebih dalam mengontrol emosi, yang berujung merugikan dirinya dan dan orang lain.

"Secara pribadi saya minta maaf kepada pak Iwan dan Masyarakat Jambi, ini pembelajaran bagi saya, terlebih dalam mengontrol emosi," kata Aswin.

"Kita jadi saudara sajalah," tambahnya.

Baca juga: Terungkap, Ini Motif Pembeli Tendang Tukang Bakso hingga Terpental

 

(Penulis Kontributor Jambi, Jaka Hendra Baittri | Editor Farid Assifa)/TribunJambi.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com