Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lumajang Diimbau Pakai Masker Antisipasi Dampak Abu Vulkanik Gunung Semeru

Kompas.com - 07/12/2020, 19:01 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Warga di Kabupaten Lumajang yang terdampak abu vulkanik dari letusan Gunung Semeru diimbau untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, dr Bayu Wibowo Ignasius mengatakan, abu vulkanik yang tersebar ini berbahaya jika terhirup manusia.

Sebab, abu vulkanik itu memiliki kandungan zat berbahaya seperti hidrogen sulfida (H2S), sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2).

Baca juga: Puluhan Warga Terjangkit ISPA akibat Menghirup Abu Vulkanik Gunung Semeru

"Tetap optimalkan penggunaan masker karena sekarang masker ada dua fungsi melindungi infeksi ISPA karena abu vulkanik maupun Covid-19," kata dr Bayu, seperti dilansir dari Surya.co.id, Senin (7/12/2020).

Pasca Gunung Semeru meletus pada Selasa (1/12/2020), sebanyak 25 orang mengalami Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Ia mengatakan, keseluruhannya adalah dari warga Desa Sapiturang dan Desa Sumberwuluh.

"Jumlah 25 dari 200 pengungsi terkena ISPA ringan," kata Bayu.

Diperkirakan jumlah penderita ISPA bisa meningkat, mengingat aktivitas Gunung Semeru masih fluktuatif.

Baca juga: Status Darurat Bencana Letusan Gunung Semeru Diperpanjang 7 Hari

Bahkan, beberapa kali gunung api itu masih sering mengeluarkan guguran lava.

"Apalagi magma yang keluar dari perut bumi itu masih banyak yang mengendap di lereng-lereng Semeru. Asap pasti muncul jika terjadi hujan," ujar dia.

---------------------

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul, "Puluhan Warga Lumajang Terdeteksi Kena Infeksi Saluran Pernafasan Akut Akibat Gunung Semeru Meletus" (SURYA.CO.ID/TONY HERMAWAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com