Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Masih Berharap, Bayi Itu Ditemukan Hidup"

Kompas.com - 06/12/2020, 11:07 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Kakak beradik tewas dalam banjir bandang di perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, Kamis (3/12/2020).

Mereka adalah Juwita Simanjuntak (29) dan Arista Simanjuntak (24).

Selain itu, anak Juwita yang masih bayi berusia dua tahun, Imanuel Jonatan Sihaloho juga hilang dalam bencana banjir tersebut.

Baca juga: Eka Tewas Saat Banjir Medan, Saksi: Dia Bilang, Bang Aku Enggak Pandai Renang

Banjir hantam jembatan

Ilustrasi banjir dan ombakTOTO SIHONO Ilustrasi banjir dan ombak
Paman korban Risdo Sihaloho mengatakan Juwita dan Arista terjebak banjir di jembatan perumahan.

"Di jembatan itulah rupanya kena hantam dari sungai itu," katanya kepada Tribun Medan, Sabtu (5/12/2020) di lokasi.

Risdo sengaja mendatangi lokasi juga untuk mencari bayi Imanuel.

Sebab kabarnya, bayi tersebut selamat, namun ada juga kabar yang menyebut Imanuel ikut hanyut.

Baca juga: Cerita Saksi Dahsyatnya Banjir Medan: Awalnya Gerimis, dalam 15 Menit Banjir Sudah 2 Meter

 

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah
Ibu dan bibi bayi ditemukan tewas

Juwita dan Arista sudah ditemukan terlebih dahulu pada Jumat (4/12/2020).

Mereka lalu dibawa ke Jambi untuk dimakamkan.

"Akan dibalikkan lagi ke rumah duka mau dibawa ke Jambi, sore baru berangkat," kata Risdo Sihaloho.

Sementara keluarga masih sangat berharap agar bayi Imanuel ditemukan dalam keadaan selamat.

"Kami masih berharap bayi itu ditemukan hidup," kata dia.

Baca juga: BPBD Sumut akan Cari Korban Hilang Banjir di Medan Selama 7 Hari

Keluarga terpukul

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Bencana banjir tersebut membuat keluarga korban terpukul.

Apalagi ada dua orang keluarganya meninggal dan satu bayi masih dicari.

Sehari-hari, bayi Imanuel memang tinggal bersama ibu dan bibinya. Sedangkan sang ayah bekerja di Kalimantan.

"Pasti kami sangat terpukul, karena enggak pernah menduga bakal meninggal seperti ini. Karena selama ini banjir di sini enggak pernah separah ini," tutur dia.

Baca juga: Cerita Korban Banjir Medan, Tak Sangka Bisa Lintasi Banjir Setinggi Dada, Padahal Gendong 2 Anak

 

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Total 5 meninggal 2 dicari

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Riadil Akhir Lubis mengatakan ada lima orang yang sudah ditemukan dalam bencana ini.

Kelima korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

"Ada lima meninggal dunia, dan sudah dimakamkan," katanya.

Pihaknya masih mencari dua orang korban, yaitu bayi Imanuel dan seseorang bernama Herman Asmen (49).

Baca juga: Kata Gubernur Sumut di Lokasi Banjir Medan: Kita Ganggu Alam, Alam akan Ganggu Kita...

Pencarian terus dilakukan

Humas SAR Kota Medan, Sariman Sitorus mengatakan masih terus melakukan pencarian.

Pencarian dilakukan mulai dari jembatan perumahan De Flamboyan hingga hilir sungai.

"Saat ini tim masih melakukan pencarian korban hilang. Pencarian dilakukan mulai dari jembatan perumahan De Flamboyan menuju hilir sungai," tuturnya, melansir Tribun Medan, Sabtu (5/12/2020).

"Sekitaran pinggiran sungai juga tidak luput dilakukan pencarian, dikhawatirkan bilamana korban tersangkut di darat yang diakibatkan luapan air sungai tersebut.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kakak Beradik Boru Simanjuntak yang Tewas di Banjir Bandang Tanjung Selamat Dimakamkan di Jambi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com