BPBD Sumut akan Cari Korban Hilang Banjir di Medan Selama 7 Hari

MEDAN, KOMPAS.com - Pencarian korban hilang dalam banjir yang terjadi di perumahan De Flamboyan di Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan pada Kamis malam hingga Jumat (4/12/2020) dini hari dilakukan selama tujuh hari.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Sumatera Utara (BPBD Provinsi Sumut) Riadil Akhir Lubis.  

"Ada lima meninggal dunia, dan sudah dimakamkan," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Sabtu (5/12/2020).

Dijelaskannya, lima orang korban itu ditemukan oleh tim dari Basarnas Medan.

Baca juga: Cerita Korban Banjir Medan, Tak Sangka Bisa Lintasi Banjir Setinggi Dada, Padahal Gendong 2 Anak

Satu korban masih hilang

Saat ini, masih dilakukan pencarian terhadap satu korban yang hilang.

Menurutnya, tim Basarnas mulai kerja pukul 07.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Berdasarkan standar operational procedure (SOP), pencarian itu dilakukn selama tujuh hari.

"Sampai kita dapatkan satu lagi. SOP-nya itu 7 hari. Kalau 7 hari tidak dapat, dinyatakan hilang," katanya. 

"Saat ini ada 1 korban di rumah sakit, dirawat. Pengungsi, sebagian besar di Balai Desa Tanjung Selamat dan sebagian di Arhanud." 

Baca juga: Kata Gubernur Sumut di Lokasi Banjir Medan: Kita Ganggu Alam, Alam akan Ganggu Kita...

Warga mulai bersihkan sisa banjir

Pantauan di lokasi, sejumlah komunitas relawan membantu masyarakat yang terdampak banjir di perumahan tersebut.

Mulai dari komunitas pencinta alam, pramuka, membantu membersihkan sisa lumpur, sampah dan lainnya yang dibawa banjir.

Begitu juga dengan komunitas IOF, membantu mengevakuasi kendaraan roda empat dan roda dua yang terendam banjir.

Selain itu juga ada dari tim gabungan dari Basarnas Medan, BPBD Provinsi Sumut, Arhanud, Koramil, Tagana, Medan Rescue, dan lainnya.

Baca juga: Ketinggian Banjir di Tanjung Selamat Medan hingga 6 Meter, Tim SAR Sulit Evakuasi Korban