Lahar dingin terjadi karena intensitas hujan yang lebat di kawasan Gunung Semeru.
"Kemarin muncul (aliran lahar dingin). Kemarin lahar dingin karena sisa material yang ada di Curah Kobokan kan banyak. Sehingga itu meleleh dan mengakibatkan terjadinya lahar dingin. Kemarin intensitas hujannya tinggi. Tapi tidak lama," kata dia.
Sementara untuk hari ini tidak ada arus lahar dingin karena intensitas hujan yang turun tidak deras.
"Sekarang tidak, karena hujannya enggak deras," kata dia.
Baca juga: BNPB: Jalur Evakuasi di Gunung Semeru Harus Segera Dibangun
Diketahui, pada Selasa (1/12/2020), Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran pada pukul 01.23 WIB yang diikuti oleh awan panas letusan pada 01.45 WIB.
Awan panas letusan itu berlangsung hingga pukul 04.33 WIB dengan jarak luncur 11 kilometer.
Saat itu, sebanyak 550 warga yang terdampak mengungsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.