CIANJUR, KOMPAS.com – Dikarantina selama 14 hari tanpa diperbolehkan meninggalkan asrama tentu suatu kondisi yang bisa menjemukan bagi siswa SMP Islam Cendekia Cianjur (SICC), Jawa Barat.
Sederet protokol kesehatan wajib ditaati secara ketat oleh mereka dalam aktivitas kesehariannya.
Namun, kebijakan tersebut wajib dijalankan, baik oleh siswa maupun pihak sekolah sebagai prasyarat mutlak pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Edarkan Pil Setan ke Pelajar, Pria Asal Cianjur Diringkus Polisi
Ada 186 siswa yang menjalani karantina mandiri di asrama.
Mereka merupakan peserta gelombang I yang mengikuti pembelajaran tatap muka pasca sekolah berbasis boarding itu mengantongi surat rekomendasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur.
“Selama 14 hari masa karantina itu, siswa benar-benar tidak boleh ke luar lingkungan asrama, sambil menunggu hasil pemeriksaan swab,” kata Humas SICC Yayu Sri Rahayu kepada Kompas.com, Selasa (1/12/2020).
“Untuk hasil swab test-nya sendiri alhamdulilah semuanya negatif, baik siswa maupun tenaga pendidik,” ujar Yayu.
Baca juga: Ridwan Kamil Puji Ketua PBNU yang Berani Umumkan Diri Positif Covid-19
Siswa harus beradaptasi dengan kebiasaan baru, seperti keharusan mencuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas, memakai face shield dan menggunakan masker.
Kemudian membatasi kontak fisik serta menjaga jarak aman.
Meski begitu, menurut Yayu, para siswa sangat antusias menjalani prosesnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan