Sedangkan untuk Deformasi Gunung Merapi pada bulan ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 11 sentimeter per hari.
Selama awal bulan hingga tanggal 20 November konsentrasi CO2 menunjukkan nilai yang cukup konstan, yaitu rata-rata 525 ppm.
Setelah periode tersebut hingga akhir bulan ini menunjukkan peningkatan hingga nilai maksimal sebesar 675 ppm.
BPPTKG menyimpulkan terdapat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi berupa aktivitas kegempaan internal yang mencapai 400 kali per hari, laju deformasi mencapai 11 cm/hari, konsentrasi gas CO2 yang meningkat menjadi 675 ppm, serta perubahan morfologi puncak akibat intensifnya aktivitas guguran.
Data-data hasil pemantuan tersebut menunjukkan proses desakan magma menuju permukaan.
"Berdasarkan tingginya data pemantauan, status aktivitas ditetapkan dalam tingkat aktivitas Siaga," tandasnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava. Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awanpanas sejauh maksimal 5 kilometer.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan